HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA KELAS X IIS SMA NEGERI 1 PAKEL TAHUN AJARAN 2014 / 2015


Author (Penulis)

ATIK KURNIAWATI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.01.01.0241

Abstract

ABSTRAK ATIK KURNIAWATI: Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Kemampuan Memecahkan Masalah Siswa Kelas X IIS SMAN 1 Pakel Tahun Pelajaran 2014 / 2015, Skripsi, BK, FKIP UNP Kediri, 2015. Kata Kunci: religiusitas, kemampuan memecahkan masalah Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti di lapangan yang menunjukkan masih adanya siswa yang menyimpang perbuatannya dari segi religiusitas. Mengingat perlunya pengetahuan keagamaan sebagai salah satu faktor pendukung untuk kesehatan mental dalam menghadapi sebuah masalah. Serta pentingnya strategi yang tepat dalam memecahkan sebuah masalah. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat religiusitas siswa? (2) Bagaimanakan kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahannya? (3) Adakah hubungan antara tingkat religiusitas dengan kemampuan memecahkan masalah? Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas X IIS SMAN 1 Pakel Tahun Pelajaran 2014 / 2015. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan instrumen berupa kuesioner tingkat religiusitas, kuesioner kemampuan memecahkan masalah dan nilai rapor pendidikan agama. Kesimpulan hasil penilitan ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat religiusitas dengan kemampuan memecahkan masalah siswa kelas X IIS SMAN 1 Pakel tahun pelajaran 2014/2015, yang ditunjukkan dari nilai hasil uji korelasi product moment sebesar 0,360. Nilai tersebut lebih besar dari rtabel dengan taraf signifikan 5% = 0,195 maupun dengan taraf signifikan 1% = 0,256. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) siswa-siswi diharapkan berusaha meningkatkan kembali tingkat religiusitas yang sudah ada dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, agar dalam menghadapi suatu permasalahan tidak melampiaskannya pada hal-hal yang tidak sesuai dengan norma agama dan norma yang berlaku dalam masyarakat. (2) Konselor yang berwenang dalam sekolah tersebut diharapkan jika memberikan konseling kepada siswa-siswi yang bermasalah juga menggunakan pendekatan-pendekatan yang bersifat keagamaan. (3) Orang tua diharapka juga ikut berperan dalam mengawasi serta memberikan perhatian terhadap anaknya dalam menjalankan kewajiban agamanya dan memberikan contoh dalam menjaga serta meningkatkan religiusitas yang dimiliki.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-17

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI