PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (DI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTS AL-ITTIHADIYAH KELAS VIII
Author (Penulis)
AINUR ROHMAH
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
12.1.01.05.0126
Abstract
ABSTRAK
Salah satu hal yang penting dari matematika adalah kemampuan komunikasi matematis. Karena dengan memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik, maka siswa diharapkan mampu untuk menyatakan peristiwa sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol matematika dan dapat mengemukakan pendapat dalam pembelajaran matematika. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis adalah model pembelajaran Direct Instruction (DI). Model pembelajaran Direct Instruction (DI) adalah model pembelajaran langsung dimana tidak hanya guru yang dituntut untuk aktif tapi juga siswa harus aktif. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Direct Instruction (DI) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa MTs Al-Ittihadiyah kelas VIII pokok bahasan Faktorisasi Suku Aljabar, (2) Mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa MTs Al-Ittihadiyah pokok bahasan Faktorisasi Suku Aljabar, (3) Mendeskripsikan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa MTs Al-Ittihadiyah Kelas VIII pokok bahasan Faktorisasi Suku Aljabar.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII B MTs Al-Ittihadiyah sebanyak 3 siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan soal tes.
Berdasarkan analisis data, disimpulkan bahwa (1) Penerapan model pembelajaran Direct Instruction (DI) dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dari segi aktivitas pada saat pembelajaran berlangsung. Rata-rata aktivitas guru mencapai 83 % pada pertemuan I dan 86 % pada pertemuan II dengan kriteria baik, naik 3 % dari pertemuan I. Sedangkan rata-rata aktivitas siswa mencapai 72 % pada pertemuan I dan 78 % pada pertemuan II dengan kriteria baik, naik 6 % dari pertemuan I. (2) Kemampuan komunikasi matematis siswa dapat dilihat dari perbandingan hasil tes tulis dengan hasil wawancara yang telah dilakukan. Yaitu subjek IL mendapatkan skor 15 dengan kriteria baik, subjek DA mendapat skor 14 dengan kriteria cukup, sedangkan subjek MK mendapat skor 10 dengan kriteria cukup. (3) Dari soal tes kemampuan komunikasi matematis, subjek IL yang berkemampuan tinggi berhasil meningkat dari nilai 82 menjadi 91, subjek DA yang berkemampuan sedang berhasil meningkat dari nilai 79 menjadi 90, sedangkan subjek MK yang berkemampuan rendah berhasil meningkat dari nilai 75 menjadi 80.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Direct Instruction (DI), Kemampuan Komunikasi Matematis