Ikan gurame atau osphronemus gouramy merupakan jenis ikan herbivora yang mempunya usus pendek dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainya lainnya. Ikan gurame memiliki panjang tubuhnya 3,8-5,0 cm panjang usus 1,11-1,64 cm.
Ikan gurame sangat mudah dibudidaya karena ikan ini termasuk golongan ikan yang kuat secara fisik dan tahan lama hidupnya serta ekonomis biaya perawatan dan pakannya. Selain itu prospek ikan gurame sangat menjanjikan jika dibudidaya dengan baik dan benar, ikan gurame juga mengandung kebutuhan nutrisi dan protein untuk asumsi sumber pangan lokal yang sangat di cari-cari semua kalangan masyarakat. Maka dari itu tak asing lagi banyak petani ikan yang membudidaya ikan gurame untuk kebutuhan sehari-harinya.
Dalam budidaya ikan gurame tidak terlepas dari berbagai faktor-faktor gangguan alam hal tersebut diakibatkan berdasarkan dampak dari pengaruh lingkup lingkungan sekitar budidaya, petani ikan harus mewaspadai atau mengenali ancaman-ancaman tersebut supaya hasil usahanya memenuhi kriteria kebijakan pasar ikan.
Maka dari itu di butuhkan pengembangan perangkat sistem pendukung keputusan (SPK) dengan metode KNN (K-Nearest Neighbor). KNN adalah sebuah metode klasifikasi dengan mencari jarak terdekat data yang akan dievaluasi dengan K tetangga (neighbor) terdekatnya, untuk menentukan hasil rekomendasi tingkat prediksi dalam lingkup budidaya ikan gurame dimana akan dihitung nilai dan bobotnya berdasarkan dari kriteria-kriterianya.
Hasil dari penelitian ini adalah sistem aplikasi perhitungan yang berorientasi pada tingkat prediksi lingkup budidaya ikan gurame dari pengaruh faktor alam dan lingkungan yang ditemukan hasil akhir 2,921427, 2,833333, 2,0714316 dan didapatkan hasil nilai tertinggi 2,921427.
Jatisi. (2014). Analisis Prediksi
Tingkat Pengunduran Diri Mahasiswa Dengan Metode K-Nearest Neighbour. Vol.1
Mahyuddin, K. (2009). Panduan Lengkap Agribisnis Ikan Gurami . Jakarta: Penebar Swadaya.
Sitanggang, & Sarwono. (2001). Budidaya Ikan Gurami. Jakarta: Penebar Swadaya.