Abstrak
Dengan adanya AC ruangan maka suhu kelembapan udara kebersihan udara di dalam ruangan dapat terjaga. AC menyebapkan suhu ruangan lebih digin performansi pada sistem AC ruangan sangat dipengaruhi oleh kerja komperesor, sehingga kerja pada komperesor sangat mempengaruhi kinerja AC ruangan.
Permasalahanya dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pengaruh penggunaan refrigeran R-22 dan R-32 terhadap kinerja air condisioner (2) Pada menit berapa COPaktual optimal
Metode penelitian ini dilakukan dengan penabahan refrigeran R-22 dan R-32 terhadap kerja kompresor. Peroses pengambilan data pada AC ruangan meliputi P1, P2, T1, T3. Setelah pengambilan data pada AC ruangan data tersebut dianalisa secara teoritis dengan menggabarkan diagram P-h untuk mengetahui nilai enthelpy (h1, h2, h3, h4), temperatur evaporator (Te), dan temperatur kondesor (Tk). Setelah diketahui nilai enthalpy baru bisa mencari nilai COP dan efisiensi AC ruangan.
Hasil penelitihan ini memerlukan peninkatan penabahan refrigeran R-22 dan R-32 terhadap kerja kompresor berpengaruh terhadap nilai Coefficient Of Performance (COP) atau unjuk kerja pada AC ruangan, ini ditunjukan dengan data yang dihasilkan. Nilai COP pada menit 10 yaitu 7,6 kj/kg dan pada menit 30 yaitu 5,85 kj/kg. Nilai Coefficient Of Performance (COP) akan optimal pada menit 10 Semakin besar kerja komperesor AC ruangan yang diberikan maka semakin cepat menurunkan suhu/mendinginkan ruangan. Efisien tertinggi yang dihasilkan dari AC ruangan ini senilai 1,45%
Kata Kunci : Refrigeran R-22 dan R-32, koefisien, Coefficient Of Performance
DAFTAR PUSTAKA
Cahyo. 2003. Analisa Sistem Pendingin Water Chiller dengan memban dingkan Fluida Kerja R-12 dan R-22. Semarang: Universitas Muhamadiyah Semarang.
Djoyodihardjo.1994. Dasar–dasar Thermodinamika Teknik. Jakarta:. PT.Gramedia
Kreith, F. 1994. Prinsip- prinsip Perpindahan Panas, Jakarta: Erlangga.
Stoecker, W. F., and Jerold. W . J. 1996. Refrigerasi dan Penyegaran Udara, terjemahan Supratman Hara. Jakarta: Erlangga.
Sumanto. 1996. Dasar – dasar Mesin Pendingin, Yogyakarta: Andi.
Wiranto, A.1995. Penyegaran Udara. Jakarta: Pradnya Paramita.
Achmad Rifai. 2014. Analisa Kinerja AC split TCL ¾ PK Menggunakan Refrigeran R-22 dan MC 22 Melalui Proses Retrofit Pada Variasi Tekanan Refrigeran Dengan PembebananLlampu 150W. Semarang: Universitas Muhamadiyah Semarang.
Andi Pramana. 2014. Unjuk Kerja Ac Mobil Dengan LPG-CO2 Pada Berbagai Beban Pendinginan, Malang: Universitas Brawijaya
Baso Muklis. 2010. Evaluasi Faktor Kebutuhan Listrik UNTAD Untuk Mengetahui Proporsi Listrik Yang Digunakan Dari Daya Yang Tersedia Melalui Audit Energi. Palu Universitas Tadulako.
B2TE-BPPT. 2012. Perencanaan Efisiensi dan Elastisitas Energi 2012. BPPT. Puspiptek Serpong-Tangerang Selatan.
ASHRAE. 2001. ASHRAE Handbook 2001 Fundamentals (SI Edition). Atlanta: ASHRAE.
Dincer, I., & Kanoglu, M. 2010. Refrigeration Systems and Aplication Second Edition. Chichester: John Wiley & Sons.
El-Baky, M. A., dan Mohamed, M. M. 2007. Heat pipe Heat Exchanger for Heat Recovery in Air Conditioning. Applied Thermal Engineering 27: 795–801.
Naphon, P. 2010. On The Performance of Air Conditioner with Heat pipe for Cooling Air in The Condenser. Energy Conversion and Management 51: 2362–2366.