Salah satu alternatif penanganan limbah industri tahu yang saat ini banyak diteliti dan dikembangkan adalah mengubah limbah industri tahu menjadi bahan bakar alternatif berupa biogas. Mekanisme pembuatan biogas dengan proses anaerobic digestion menggunakan bahan baku limbah cair tahu dengan biodigester berkapasitas 200 liter. Bahan baku limbah cair tahu dicampurkan dengan variasi komposisi yang berbeda ialah komposisi alami, komposisi organik dan komposisi kimia. Komposisi masing-masing berupa kotoran sapi 20 kg, cairan kimia EM4 2 liter dan alami dengan tidak ada penambahan. Bahan baku yang sudah dicampurkan selanjutnya dimasukkan ke dalam ruang digester. Lamanya waktu fermentasi selama 20 hari hingga di dapatkan data penelitian mengenahi temperatur dan tekanan biogas.

Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan temperatur dan tekanan pada proses anaerobic digestion. Dimana peningkatan tertinggi terdapat pada komposisi kimia pada hari ke 17 hingga hari ke 20 dengan temperatur 30°C dan tekanan maksimum adalah 18cm = 0,018 N/m2 diperoleh dari selisih kolom air. Komposisi organik dengan temperatur 29°C dan tekanan selisih kolom air 17cm = 0,017 N/m2. Hasil terendah terdapat pada komposisi alami dengan temperatur 26°C dengan tekanan selisih kolom air 4cm = 0,04 N/m2. Jika tidak menggunakan bahan campuran maka biogas akan lama diproduksi.

 

KATA KUNCI  : Limbah cair tahu, Variasi komposisi, Anaerobic digestion, Energi  alternatif.

 

">   

Salah satu alternatif penanganan limbah industri tahu yang saat ini banyak diteliti dan dikembangkan adalah mengubah limbah industri tahu menjadi bahan bakar alternatif berupa biogas. Mekanisme pembuatan biogas dengan proses anaerobic digestion menggunakan bahan baku limbah cair tahu dengan biodigester berkapasitas 200 liter. Bahan baku limbah cair tahu dicampurkan dengan variasi komposisi yang berbeda ialah komposisi alami, komposisi organik dan komposisi kimia. Komposisi masing-masing berupa kotoran sapi 20 kg, cairan kimia EM4 2 liter dan alami dengan tidak ada penambahan. Bahan baku yang sudah dicampurkan selanjutnya dimasukkan ke dalam ruang digester. Lamanya waktu fermentasi selama 20 hari hingga di dapatkan data penelitian mengenahi temperatur dan tekanan biogas.

Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan temperatur dan tekanan pada proses anaerobic digestion. Dimana peningkatan tertinggi terdapat pada komposisi kimia pada hari ke 17 hingga hari ke 20 dengan temperatur 30°C dan tekanan maksimum adalah 18cm = 0,018 N/m2 diperoleh dari selisih kolom air. Komposisi organik dengan temperatur 29°C dan tekanan selisih kolom air 17cm = 0,017 N/m2. Hasil terendah terdapat pada komposisi alami dengan temperatur 26°C dengan tekanan selisih kolom air 4cm = 0,04 N/m2. Jika tidak menggunakan bahan campuran maka biogas akan lama diproduksi.

 

KATA KUNCI  : Limbah cair tahu, Variasi komposisi, Anaerobic digestion, Energi  alternatif.

 

">


ANALISA PENGARUH KOMPOSISI BAHAN CAMPURAN DALAM PROSES ANAEROBIC DIGESTION TERHADAP HASIL BIOGAS LIMBAH CAIR TAHU


Author (Penulis)

ALI WAHYUDI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

14.1.03.01.0163

Abstract

  

Salah satu alternatif penanganan limbah industri tahu yang saat ini banyak diteliti dan dikembangkan adalah mengubah limbah industri tahu menjadi bahan bakar alternatif berupa biogas. Mekanisme pembuatan biogas dengan proses anaerobic digestion menggunakan bahan baku limbah cair tahu dengan biodigester berkapasitas 200 liter. Bahan baku limbah cair tahu dicampurkan dengan variasi komposisi yang berbeda ialah komposisi alami, komposisi organik dan komposisi kimia. Komposisi masing-masing berupa kotoran sapi 20 kg, cairan kimia EM4 2 liter dan alami dengan tidak ada penambahan. Bahan baku yang sudah dicampurkan selanjutnya dimasukkan ke dalam ruang digester. Lamanya waktu fermentasi selama 20 hari hingga di dapatkan data penelitian mengenahi temperatur dan tekanan biogas.

Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan temperatur dan tekanan pada proses anaerobic digestion. Dimana peningkatan tertinggi terdapat pada komposisi kimia pada hari ke 17 hingga hari ke 20 dengan temperatur 30°C dan tekanan maksimum adalah 18cm = 0,018 N/m2 diperoleh dari selisih kolom air. Komposisi organik dengan temperatur 29°C dan tekanan selisih kolom air 17cm = 0,017 N/m2. Hasil terendah terdapat pada komposisi alami dengan temperatur 26°C dengan tekanan selisih kolom air 4cm = 0,04 N/m2. Jika tidak menggunakan bahan campuran maka biogas akan lama diproduksi.

 

KATA KUNCI  : Limbah cair tahu, Variasi komposisi, Anaerobic digestion, Energi  alternatif.

 


Keyword

a

Reference

EMDI – Bapedal. 1994. Limbah Cair Berbagai Industri di Indonesia, tersedia :https//www.google.co.id. Diunduh 20 Oktober 2017. Sumber:Pengendalian dan Baku Mutu, EMDI – Bapedal..

Haryati & Tuti. 2006. Biogas Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi Alternatif. Wartazoa. Vol. 16, No. 3.

Wahyuni & Sri.Biogas Energi Alternatif Pengganti BBM, Gas, dan Listrik. Jakarta: Agro Media Pustaka, 2013.

 

Wahyuni. S. 2011. Biogas dari Aneka Limbah. Jakarta: Agromedia Pustaka. commit to user


PUBLISHED

2018-08-21

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE

Vol. 02 No. 08 Tahun 2018

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI