PENGARUH WAKTU FERMENTASI DAN PENAMBAHAN ASAM SULFAT TERHADAP HASIL BIOETANOL MELALUI DESTILASI REFLUK PADA BAHAN BAKU UBI JALAR


Author (Penulis)

AFIQ AZFAR HAMIDI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

14.1.03.01.0093

Abstract

ABSTRAK

 

Penelitian ini dilatar belakangi karena di Indonesia sumber energi utama adalah bahan bakar fosil. Namun keberadaan bahan bakar fosil ditengarai akan habis beberapa tahun yang akan datang karena kebutuhan energi akan mengalami peningkatan jumlah konsumsi. Permasalahan sumber energi pun bukan hanya di Indonesia seluruh dunia pun mengalaminya maka dari itu baik negara maju maupun negara berkembang di tuntut untuk mengembangkan program penganekaragaman sumber energi. Salah satu sumber energinya adalah Bioetanol.  Tujuan permasalahan peneliatian ini adalah (1) Untuk mengetahui hasil bioetanol melalui destilasi refluk pada ubi jalar dengan penambahan asam sulfat (2) Untuk mengetahui  hasil bioetanol pada ubi jalar melalui destilasi refluk dengan perbedaan waktu fermentasi

 Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan analisis data menggunakan Two Way ANOVA. Dengan uji asumsi menggunakan IIDN (Identik, Independen, dan Distribusi Normal) untuk mengetahui apakah data variabel dalam kaadan baik atau tidak.

Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Dengan penambahan asam sulfat berpengaruh pada kadar bioetanol, pengaruhnya cukup signifikan. Berdasarkan data yang diperoleh dari perbandingan rata-rata, ubi jalar dengan penambahan asam sulfat memperoleh kadar bioetanol sebesar 41,46% dan ubi jalar tanpa penambahan asam sulfat memperoleh kadar bioetanol sebesar 37,8%. Kadar bioetanol yang diperoleh dengan penambahan asam sulfat tertinggi yaitu pada hari ke 6 dengan kadar sebesar 55,33 %. (2) Variasi waktu fermentasi berpengaruh pada kadar bioetanol. waktu fermentasi memberikan pengaruh yang signifikan. berdasarkan data yang diperoleh dari perbandingan rata-rata waktu fermentasi pada ubi jalar dengan penambahan asam sulfat dan ubi jalar tanpa asam sulfat, kadar bioetanolnya yaitu, hari ke 4 : 28,33%, hari ke 6 : 52,16%, hari ke 8 : 47,33%, hari ke 10 : 37,16%, dan hari ke 12 : 33%. Dari data rata-rata tersebut, perbandingan waktu fermentasi yang paling optimal yaitu pada hari ke 6 dengan kadar bioetanol sebesar 52,16%.

 

KATA KUNCI  : Bioetanol, Destilasi Refluk, Ubi Jalar, Asam Sulfat


Keyword

a

Reference

DAFTAR PUSTAKA

Andaka, Ganjar. 2010. Pemanfaatan Kulit Nanas untuk Pembuatan Bioetanol dengan Proses Fermentasi. Prosiding Seminar Nasional, hlm A208- A212.

Hidayah, Roudlotul. 2011. Pembuatan Bioetanol Dari Ubi Jalar (Ipome Batatas) Dengan Proses Fermentasi Saccharomyces Cerevisiae. Tugas akhir program studi Diploma III Teknik Kimia Universitas Diponegoro Semarang.

Mufarrih. 2017. Pengaruh Parameter Proses Gurdi Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Material KFRP Komposit. Seminar Nasional Inovasi Teknologi.

Resdiana, Ire. 2010. Pembuatan Bioetanol Dari Ubi Jalar Putih (Ipomea batatas l) Menggunakan Fermentasi Ragi Roti. Tugas akhir program studi Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang.

Ulya, Millatul. 2011. Pemanfaatan Limbah Industri Pertanian sebagai Sumber Bioetanol. Prosiding Konferensi Nasional, hlm 349-356.


PUBLISHED

2018-08-20

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE

Vol. 02 No. 04 Tahun 2018

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI