Perancangan tangki penampung gas hasil pengolahan limbah tahu cair produksi tahu menjadi energi alternatif biogas
Author (Penulis)
RIZKY ALASKA CAVALERAUniversitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
14.1.03.01.0029Abstract
Tangki merupakan benda yang berbentuk tabung yang dapat digunakan sebagai penampung gas dari hasil fermentasi pada tangki reaktor. Sehingga biogas dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk membuat biogas bisa lebih mudah dan efisien dipakai oleh masyarakat seperti layaknya LPG yang bisa dibawa kemana mana dan ringan, biogas hasil fermentasi limbah tahu cair ditampung ketangki penampung gas. Inovasi ini diambil karena penemuan sebelumnya biogas hanya diproses dan digunakan ditempat pembuatan, serta tangki reaktor untuk memfermentasi limbah sangat besar dan berat.
Perancangan dibuat untuk mengetahui desain yang sesuai untuk tangki penampung gas hasil pengolahan limbah tahu cair menjadi energi alternatif biogas . Proses pembuatan tangki dimulai dari perencanaan bahan yang tepat untuk tangki. Kemudian membuat desain tangki yang akan dibuat.Pembuatan tangki dilakukan dengan menyambung bagian-bagian dengan cara pengelasan. Setelah tangki telah siap maka dilakukan pengujian terhadap mesin. Hasil dari pengujian akan divalidasi agar mesin berfungsi dengan maksimal.
Hasil dari perancangan tangki penampung gas biogas adalah menggunakan tangki bervolume 0,005m3 . Bahan tangki memiliki ketebalan 3mm dan menggunakan logam baja SG295, yang dapat menampung gas sebesar 3kg/cm2 dalam waktu 1 bulan.
Kata kunci : Limbah tahu , anaerob , tangki, biogas.
Keyword
aReference
AgroMedia. 2007.Petunjuk Pemupukan. Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Anwar. 2005. Laju Produksi Biogas Pada Proses Pengolahan Limbah Tahu Cair dengan menggunakan Anaerobic Baffled Reaktor (ABR). Yogyakarta: FTP UGM.
BPPT, 1997, Teknologi Pengolahan Limbah Tahu Dengan Proses biofilter Anaerob dan Aerod, http://enviro.bppt.go.id/ diakses20 Desember 2017.
Chotimah, Siti Nur 2010. Pembuatan Biogas Dari Limbah Makanan Dengan Variasi Dan Suhu Substrat Dalam Biodigester Anaerob. Surakarta: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Sebelas Maret.
Http://id.m.wikipedia.org/wiki/baja Pengertian baja SG295, diakses 25 Desember 2018.
Lettinga, Gatze and Haandel, A.C.V. 1994. Anaerobic Sewage Treatment, a Practical Guide for Regions with a Hot Climate. Inggris: John wiley and Son
Nurhasan,PramudyantoB.B.1991. Penanganan Air Limbah Pabrik Tahu.Semarang: Yayasan Bina Kasta Lestari Bintari.
Rahardjo dan Trismilah dkk. 2001. Pemanfaatan Limbah Tahu Cair Sebagai Medium Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Bakteri Penghasil Enzim Protease. Proseding seminar keanekaragaman Hayati dan Aplikasi Bioteknologi Pertanian. Jakarta: BPPT.
Rans.1999.Tahu.www.warintek.progressior.or.id diakses 30 November 2017.
Saputra, Anggit D.P, 2008, Selayang Pandang Molase (tetes tebu), http://anggitsaputradwipranama.blogspot.com/2008/07/selayang-padang-tentang-molase-tetes.html, diakses 24 september 2017.
Subekti, Sri. 2011.Pengolahan Limbah Cair Tahu Menjadi Biogas Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Semarang: Teknik Lingkungan. Fakultas Teknik UNPAD.
Sulistiyanto,Y. 2016.Pemanfaatan Kotoran Sapi Sebagai Sumber Biogas Rumah Tangga.Jurnal Udayana Mengabdi. Vol 15 No 2 2016:
Suparman, Maman. 1994. EM4 Mikroorganisme Yang Efektif. Sukabumi: KTNA.
Suryandono. 2004. Identifikasi laju produksi Biogas pada pengolahan limbah tahu menggunakan Anaerobic Baffled Reactor (ABR). Yogyakarta: Jurusan TI P FTP UGM.
Wahyuni, S. 2011. Menghasilkan Biogas Dari Aneka Limbah. Edisi Pertama. Jakarta: PT Agro Media Pustaka.
Wardhana. Tesis. Perancangan Instrumentasi Untuk Perhitungan Standar Deviasi Dan Standar Error Barometer Tabung Bourdon (Design of Instrumentation For The Calculation Of Standard Deviation And Standard Error Barometer Bourdo Tube.Semarang: Undip
Yudiswantoro, Fajar.2016. Pembuatan Energi Biogas Dari Fermentasi Kulit Buah Nanas Dengan Biodigester Berkapasitas 200 Liter.Kediri: FT UN PGRI.
