Penelitian ini didasari oleh hasil pengamatan dan penilaian guru terhadap perkembangan anak kelompok B RA Kusuma Mulia XXI Balongjambe Kecamatan Badas Kabupaten Kediri, yang menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak belum berkembang dengan baik. Alternatif pemecahan permasalahan di atas yaitu dengan menerapkan kegiatan menganyam menggunakan kertas origami. Metode yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dengan model dari Kurt Lewin, yang terdiri dari dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan , dan refleksi.Adapun tehnik pengumpulan datanya menggunakan observasi dan penilaian unjuk kerja.Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan yang sangat baik dengan nilai ketuntasan belajar pada siklus I: 60%, dan siklus II: 80%. Hasil tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar minimun yang ditetapkan yaitu 75%. Maka dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan menganyam menggunakan kertas origami dapat meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B RA Kusuma Mulia XXI Balongjambe Kecamatan Badas Kabupaten Kediri tahun pelajaran 2017/2018
Olivista.2010. KeterampilanMotorikHalusdalamPerkembanganAnak.(Online) Tersedia: http://olivista.com/parenting/apa-itu-keterampilan-motorik-halus:fine-motor-skill-dalam-perkembangan-anak/. Diunduhpada 2 Desember 2017.
Sanjaya, Wina. 2010. PenelitianTindakanKelas. Jakarta: KencanaPerdana Media Group.
Saputra&Rudyanto. 2005. PembelajaranKooperatifUntukMeningkatkanKeterampilanAnak. Jakarta: Depdiknas
Sumanto. 2005. PengembanganKreativitasSeniRupaAnak TK.Jakarta: Depdiknas, DirjenPendidikanTinggi, DirektoratPembinaanPendidikanTenagaKependidikandanTenagaPerguruanTinggi.