Berdasarkan hasil penilaian perkembangan anak diketahui bahwa kemampuan kerjasama anak kelompok B1 RA Perwanida Pace belum berkembang secara optimal, ketuntasan hanya sebesar 20%, kemudian guru kelas memecahkan masalah ini diselesaikan dengan cara kegiatan permainan balap air. Rumusan masalah adalah Apakah permainan balap air dapat meningkatkan kemampuan kerjasama anak kelompok B1 RA Perwanida Pace tahun ajaran 2017-2018. Jenis penelitian yang dipilih adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) model Kemmis dan Taggart dan dilaksanakan dalam 3 siklus. Teknik yang digunakan untuk mengumpulan data yaitu teknik unjuk kerja dan observasi. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dengan cara membandingkan ketuntasan belajar sebelum dan sesudah dilakukannya tindakan. Kriteria ketuntasan yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah 75%. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa ketuntasan belajar siklus I sebesar 47% kemudian setelah dilakukan tindakan siklus II meningkatkan menjadi 53% dan dilakukan lagi siklus III ketuntasan belajar mencapai 87%, dengan demikian hipotesis diterima, karena ketuntasan belajar siklus III sudah melebihi 75%. Kesimpulannya adalah kegitan permainan balap air kelompok B1 RA Perwanida Pace tahun ajaran 2017-2018 dapat meningkatkan kemampuan kerjasama.
Johnson, David W, dkk, (2010). Colaborative Learning. (Strategi Pembelajaran Untuk Sukses Bersama).(Terjemah Ellen Gunawan dan Imam Nurmawan).Bandung : Nusa Media.
Ramli (2005). Pendampingan Perkembangan Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Peningkatan Tenaga Akademik.
Rosyid (2009) Assesmen Perkembang Anak Usia Dini, Yogyakarta : Multipresindo.
Hurlock, Elizabeth, 2010. Child Development New York. Mc. Graw Hild, Inc.
David,Yudha M.Saputra dan Rudyanto(2005: 40-42) menyatakan bahwa pencapaian kerja sama menuntut beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh anggota
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.