Perbedaan Kemampuan Memahami Kegiatan Jual Beli Di Lingkungan Rumah Dan Sekolah Melalui Model Take And Give Dan Model Make A Match Pada Siswa Kelas III SDN Sumbercangkring Gurah Kabupaten Kediri
Author (Penulis)
NILNA FAUZIAHUniversitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
14.1.01.10.0007Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran IPS di SD masih dilakukan secara konvensional dan berpusat pada guru.Akibatnya banyak siswa yang tidak memperhatikan dan sibuk dengan kegiatan masing-masingseperti mengobrol, bercanda bahkan ada yang keluar masuk ruangan. Peneliti akan mengkaji tentang penggunaan model take and give dan model make a match. Keunggulan model pembelajaran kooperatif tipe take and give yaitu memberikan dampak pada peningkatan pada penilaian tiga ranah (afektif, kognitif dan psikomotor) sesuai dengan Kurikulum 2013 yang diterapkan di sekolah. Keunggulan model kooperatif tipe make a match yaitu mampu merubah pembelajaran siswa menjadi aktif, dan memotivasi siswa. Kedua model tersebut memiliki kesamaan penggunaan media berupa kartu, selain itu juga menyisipkan unsur permainan dan penugasan.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana kemampuan memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah yang diberi pembelajaran dengan model take and give siswa kelas III-A SDN Sumbercangkring? (2) Bagaimanakah kemampuan memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah yang diberi pembelajaran dengan model make a match siswa kelas III-B SDN Sumbercangkring? (3) Apakah kemampuan memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah yang diberi model take and give lebih baik dibandingkan yang diberi model make a match?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik komparatif dengan subyek penelitian siswa kelas III SDN Sumbercangkring Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes tertulis (soal uraian bebas).
Hasil analisis dalam penelitian ini adalah (1) Berdasarkan hasil uji, nilai t sebesar 4,785 dan nilai signifikansi (2-tailed) = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0,000 < 0,05). (2) Berdasarkan hasil uji, nilai t sebesar 0,395 dan nilai signifikansi (2-tailed) = 0,696. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0,696 > 0,05). (3) hasil uji menunjukkan bahwa nilai t dengan equal variances assumed sebesar 2,682 dengan nilai signifikansi = 0,035. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0,035 < 0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Kemampuan memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah siswa kelas III-A SDN Sumbercangkring menggunakan model take and give mampu melebihi KKM. (2) Kemampuan memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah siswa kelas III-B SDN Sumbercangkring menggunakan model make a match tidak mampu mencapai KKM. (3) Kemampuan memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah yang diberi model take and give lebih baik dibandingkan yang diberi model make a match.
Kata Kunci: kemampuan memahami, jual beli, take and give, make match.
Keyword
aReference
Dewi, K. M. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatiftipe Make A Match Berbantuan Media Grafis Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V SDN 18 Pemecutan. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/1556.
Sardjiyo. (2014). Pendidikan IPS di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sugiyono. (2013a). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013b). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Yuliastini, N. L. G. S. (2015). Pengaruh Model Take And Give Berbantuan Multimedia Interaktif Terhadap Hasil Belajar IPS. e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha, 3.
