UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BICORONG II PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016


Author (Penulis)

Sadali
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

14.1.01.09.0382P

Abstract

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BICORONG II PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Sadali NIM: 14.1.01.09.0382P ABSTRAK Sadali, UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BICORONG II PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat jauh melalui penggunaan alat bantu pembelajaran pada SISWA KELAS V SD NEGERI BICORONG II PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah Siswa Kelas V SD Negeri Bicorong II Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 9 siswa putra dan 15 siswa putri. Sumber data primer, berupa RPP, hasil belajar dan proses pembelajaran. Data sekunder berupa silabus dan dokumen kelas V SD Negeri Bicorong II. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi atau arsip. Untuk menjamin validitas data maka yang digunakan untuk memeriksa validitas data yaitu dengan validitas isi dan teknik trianggulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Prosedur penelitian adalah dengan menentukan langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian. Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen dengan tim lainnya) bekerjasama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan kepada langkah refleksi-evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus kedua dan seterusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dari pra siklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada pra siklus dalam kategori tuntas adalah 33,3% atau 8 siswa, pada akhir siklus I setelah diberikan pembelajaran teknik gerak dasar lompat jauh gaya jongkok menggunakan alat bantu bilah dan kardus meningkat menjadi 58,3% atau 14 siswa, kemudian kembali terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan pada siklus II menjadi 83,4% atau 20 siswa dengan lebih menekankan memperanyak kesempatan siswa dalam melakukan gerakan lompat jauh secara keseluruhan. Simpulan penelitian ini adalah penggunakan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat jauh pada Siswa Kelas V SD Negeri Bicorong II Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu masalah yang menjadi sorotan dari berbagai pihak baik dari masyarakat, departemen pendidikan dan kebudayaan maupun departemen lainnya. Pengembangan aspek jasmani anak dapat ditunjang melalui beberapa kegiatan antara lain melalui kegiatan olahraga. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan ketrampilan kerja, kesegaran jasmani, dan pembentukan kepribadian yang baik. Hal ini berarti bahwa peranan olahraga sangat penting artinya dalam menunjang kehidupan manusia agar tetap sehat dan memiliki kesegaran jasmani yang prima sehingga dapat melaksanakan tugas sehari-hari dengan baik. Olahraga merupakan kegiatan fisik yang bersifat kompetitif dalam suatu permainan, berupa perjuangan tim maupun diri sendiri. Salah satu olahraga yang berbentuk kompetitif tersebut adalah atletik. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah ada dan dilakukan oleh manusia sejak jaman purba sampai sekarang ini. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia di muka bumi ini, atletik sudah ada dan dilakukan oleh manusia. Hal tersebut dikarenakan setiap gerakan dalam atletik seperti jalan, lari, lompat dan lempar merupakan perwujudan dari gerakan dasar dalam kehidupan manusia sehari-hari. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga yang diajarkan dari sekolah tingkat paling rendah Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT), Cabang olahraga atletik didalamnya terdiri empat nomor utama yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Dari tiap-tiap nomor tersebut didalamnya terdapat beberapa nomor yang diperlombakan. Untuk nomor lari terdiri atas: lari jarak pendek, jarak menengah, jarak jauh atau marathon, lari gawang, lari sambung atau estafet dan lari cross country. Nomor lompat meliputi: lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, lompat tinggi galah. Nomor lempar meliputi: lempar cakram, lempar lembing, tolak peluru dan lontar martil. Berkaitan dengan nomor-nomor atletik, penelitian ini akan mengkaji dan meneliti nomor lompat khususnya lompat jauh gaya jongkok. Lompat jauh gaya jongkok merupakan rangkaian gerakan yang diawali dengan berlari, menumpu untuk menolak, melayang di udara dengan sikap jongkok dan mendarat sejauh-jauhnya. Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya yang paling mudah dilakukan terutama bagi anak-anak sekolah. Aip Syarifuddin (1992: 93) menyatakan bahwa, “lompat jauh gaya jongkok, pada umumnya banyak dilakukan anak-anak sekolah, karena dianggap gaya yang paling mudah untuk dipelajari”. Hal ini disebabkan karena lompat jauh gaya jongkok tidak banyak gerakan yang harus dilakukan pada saat melayang di udara dibandingkan dengan gaya yang lainnya. Dikatakan gaya jongkok karena gerakan yang dilakukan pada saat melayang di udara menyerupai atau membentuk gerakan seperti orang jongkok atau duduk. PEMBAHASAN Lompat Jauh Gaya Jongkok Pengertian Lompat Jauh Lompat jauh adalah salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga atletik. Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dengan jalan melakukan tolakan satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. Dalam lompat jauh terdapat tiga macam gaya yaitu gaya jongkok, gaya menggantung dan gaya berjalan di udara. Lompat jauh gaya jongkok disebut juga gaya duduk di udara (sit down in the air). Dikatakan gaya jongkok karena gerakan yang dilakukan pada saat di udara membentuk seperti orang jongkok atau duduk. Gerakan jongkok atau duduk ini terlihat seperti membungkukkan badan dan kedua lutut ditekuk, kedua tangan di depan. Pada saat mendarat kedua kaki dijulurkan ke depan, mendarat dengan bagian tumit lebih dahulu dan kedua tangan ke depan. Untuk menghindari kesalahan saat mendarat, maka diikuti dengan menjatuhkan badan ke depan. Gambar 1. Lompat jauh gaya jongkok (Genrry A. Carr, 1997 :142) Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya yang paling mudah dilakukan terutama bagi anak-anak sekolah. Aip Syarifuddin (1992: 93) menyatakan bahwa, “lompat jauh gaya jongkok, pada umumnya banyak dilakukan anak-anak sekolah, karena dianggap gaya yang paling mudah untuk dipelajari”. Hal ini disebabkan karena lompat jauh gaya jongkok tidak banyak gerakan yang harus dilakukan pada saat melayang di udara dibandingkan dengan gaya yang lainnya. Konsentrasi atlet yang perlu diperhatikan pada gaya jongkok terletak pada membungkukkan badan dan menekuk kedua lutut dan menjulurkan kedua kaki ke depan dan kedua lengan tetap ke depan untuk mendarat. Kerangka Berpikir Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan demikian proses belajar bersifat internal dan unik dalam diri individu siswa, sedangkan proses pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku. Pembelajaran ini sudah dapat dikatakan baik atau tidak, dapat dilihat dari hasil belajar. Untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar siswa tersebut. Faktor dari dalam diantaranya minat siswa untuk mengikuti pelajaran. Faktor luar yang berpengaruh adalah cara mengajar guru yang tidak tepat. Beberapa guru hanya mengajar dengan satu metode yang sulit dimengerti oleh siswa. Selain itu penggunaan media pembelajaran masih jarang digunakan dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu alat bantu pembelajaran digunakan dalam pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang tidak monoton dan tidak didominasi oleh guru, sehingga minat, keaktifan, dan motivasi belajar siswa dapat meningkat dan diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer, berupa RPP, hasil belajar dan proses pembelajaran penjas di SD Negeri Tanjungsari Pacitan. 2. Data Sekunder, berupa, silabus dan dokumen kelas V SD Negeri Bicorong II Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu telah dilakukan kegiatan survei yang bertujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang terjadi dilapangan. Adapun hasil survei tersebut adalah sebagai berikut : a. Siswa Kelas V Sd Negeri Bicorong Ii Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 9 siswa putra dan 15 putri. b. Dari jumlah keseluruhan 24 siswa, hanya 8 siswa atau sekitar 33,3% siswa yang tuntas dalam pembelajaran lompat jauh. c. Model pembelajaran yang diterapkan masih bersifat tradisional, guru menjelaskan materi, kemudian memberikan contoh gerakan, dan siswa mengikuti. Hal ini yang berpengaruh besar pada rendahnya tingkat ketuntasan belajar siswa. Kita tahu bahwa metode tersebut rawan menimbulkan kebosanan atau kejenuhan pada siswa, terlebih jika materi yang dipelajari memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, dan tidak bisa dipungkiri bahwa lompat jauh gaya jongkok adalah salah satu materi pembelajaran yang memiliki tingkat kesulitan tinggi. Dari hasil survei diatas dapat ditarik fakta bahwa tingkat keberhasilan siswa masih sangat rendah, hal ini dipengaruhi salah satunya adalah karena gaya mengajar guru yang masih bersifat tradisional, padahal kita tahu bahwa lompat jauh gaya jongkok merupakan materi pembelajaran yang sulit untuk dikuasai. Dampak buruk dari hal ini adalah kejenuhan dan kebosanan yang dialami siswa dikarenakan tidak kunjung menguasai materi yang diberikan guru. Kemudian hal ini akan berdampak pada menurunnya motivasi dan semangat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran yang mengakibatkan tidak tercapainya target ketuntasan belajar siswa. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar lompat jauh gaya jongkok pada Siswa Kelas V Sd Negeri Bicorong Ii Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016, diperoleh hasil belajar siswa yang cukup memuaskan, nilai psikomotor, Afektif dan Kognitif siswa meningkat cukup baik dari siklus sebelumnya, peningkatannya dapat dilihat melalui data lapangan yang tertulis pada lembar observasi, Berdasarkan hasil tes keterampilan pada siklus II, hampir semua siswa melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok dengan baik benar sesuai dengan indikator ketercapaian. Begitu juga dengan pemahaman serta semangat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Namun demikian masih ada beberapa siswa yang belum mampu mencapai target ketuntasan, pada umumnya hal ini disebabkan karena faktor fisik dan kepribadian siswa yang kurang mendukung. kemudian setelah ketiga nilai antara afektif, kognitif dan psikomotor dijumlahkan, siswa yang memperoleh nilai 70 keatas atau telah dinyatakan tuntas dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok adalah 20 siswa atau sekitar 83,3% dari jumlah siswa yaitu 24 siswa. KESIMPULAN Simpulan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada Siswa Kelas V Sd Negeri Bicorong II Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016 dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, diperoleh simpulan sebagai berikut: Penggunaan alat bantu pembelajaran (bilah bambu, kardus, bola gantung, dan ban bekas) berhasil meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada Siswa Kelas V Sd Negeri Bicorong II Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016. Dari hasil analisis yang diperoleh, menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan antara pra siklus, siklus I, dan siklus II. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada pra siklus dalam kategori tuntas adalah 33,3% atau 8 siswa, pada akhir siklus I menjadi 58,3% atau 14 siswa, kemudian kembali terjadi peningkatan setelah diberikan tindakan pada siklus II menjadi 83,4% atau 20 siswa. DAFTAR PUSTAKA Adang Suherman. 2000. Dasar-dasar Penjaskes. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Aip Syarifudin. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud, Dirjendikti, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Dep. Pendidikan dan Kebudayaan. Echolis, Jhon, M.Shadily, Hassan. 2005. Kamus Inggris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Gerry A. Carr. 1997. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta : Grafindo Persada. Imam Taufik. 2010. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Exact Ganeca. Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada(GP) Press. Kemmis dan Taggart. 1994. The Action Research Planner. Dekain University. Mohammad Muhyi Farjuq. 2007. Permainan Kecerdasan Kinastetik. Jakarta: Gramedia. M. Sobry Sutikno. 2009. Belajar dan Pembelajaran Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Bandung: Prospect. Mulyasa. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rusli Lutan. 2000. Pembelajaran Penjas. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Sofan Amri S.Pd, Ahmad Jauhari S.Pd, Tatik Elisah S.Pd. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembeajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka. Suharsimi Arikunto. 1989. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rinneka Cipta.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-08-14

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI