Potensi Antioksidan EkstrakPaku Cakar Ayam (Selaginella doederleinii H.)Berbasis In SilicoSebagai Bahan Pengembangan SumberBelajar Di SMA.


Author (Penulis)

AMIRIL MAHMUDAH
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

14.1.01.06.0020

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di tiga sekolah, yaitu SMAN 4 Kediri, SMAN 5 Kediri dan SMAN 7 Kediri guru dan siswa menyatakan perlu adanya tambahan bahan pengembangan sumber belajar biologi SMA pada materi Keanekaragaman Hayati. Informasi penting mengenai manfaat keanekaragaman hayati salah satunya pada tumbuhan paku cakar ayam belum banyak diketahui oleh masyarakat terkait potensinya sebagai antioksidan. Untu itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antioksidan ekstrak paku cakar ayam (Selaginella doederleinii H.) berbasis  in silico sebagai bahan pengembangan sumber belajar di SMA. Penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai September 2018 di Kampus 1 Universitas Nusantara PGRI Kediri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan mengekstraksi daun dan batang muda kemudian dianalisis dengan uji LCMS (Liquid Chromatography dengan Mass Spectrometer). Selanjutnya diidentifikasi melalui laman PubChem yang dilanjutkan dengan aplikasi Pass Online untuk mendapatkan target senyawa aktif. Hasil identifikasi diperoleh enam senyawa aktif yang berpotensi sebagai antioksidan yaitu luteolin, rutin, caffeic acid, ginkgetin, amentoflavone danvitexin. Berdasarkan analisis toksisitas menggunakan Protox, senyawa aktif  luteolin, rutin, caffeic acid, ginkgetin, dan amentoflavone menempati pada kelas V yaitu jumlah dosis yang ada pada setiap senyawa. Batasan konsumsi pada kelas V adalah (2000<LD50≤5000) mg/kg dari dosis yang diberikan. Hal ini berarti senyawa aktif tersebut kemungkinan berbahaya jika masuk kedalam tubuh melebihi ketentuan yang dianjurkan. Untuk senyawa aktif vitexin menempati kelas IV. Batasan konsumsi pada kelas IV adalah (300<LD50≤2000) mg/kg dan berbahaya jika masuk kedalam tubuh melebihi ketentuan yang dianjurkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa senyawa aktif S. doederleinii berpotensi sebagai antioksidan dengan tingkat dosis yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil uji kelayakan pakar praktisi, ahli isi dan ahli pembelajaran penelitian potensi antioksidan paku ekstrak etanol cakar ayam (Selaginella doederleinii) berbasis in silico layak digunakan sebagai bahan pengembangan sumber belajar Biologi SMA materi Keanekaragaman Hayati dengan nilai kelayakan sebesar 94%.


Keyword

a

Reference

Abdullah, R. 2012. Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal Ilmiah DIDAKTIA 7 (2); 216-231.

 

Chikmawati, T., Setyawan, A.D., Miftahudin. 2012. Phytochemical Composition of Selaginella spp from Java Island Indonesia. Surakarta. Universitas Sebelas Maret. Jurnal Makara Seri Sains, 16 (2): 129-133.

 

Chikmawati, T., Sopyati, P.D., Miftahudin. 2013. Pertumbuhan dan Analisis Kualitatif Tannin, Saponin dan Flavonoid dari Selaginella plana, S. willdenovii and S. mayeri Pada Tiga Naungan Berbeda (The Growth and Qualitative Analysis of  Tannin, Saponin and Flavonoid in Selaginella plana, S. willdenovii and S. mayeri Under Three Kinds of Shading Treatment). Bogor. Institut Pertanian Bogor (IPB). Jurnal Bioslogos, 3 (1).

 

Johan, A.K., 2016. Uji In Silico Genistein Sebagai Ligan pada Reseptor Esterogen Alfa. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

 

Kusumastuti, Dicky. 2012. Pembuatan Jamu Serbuk Dari Daun Tanaman Cakar Ayam (Selaginella deoderleinii Hieron) Di Perusahaan Jamu Dayang Sumbi, Desa Sambilawang, Kecamatan Delanggu Kabupaten Mojokerto. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

 

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1.


PUBLISHED

2019-02-20

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE

Vol. 03 No. 03 Tahun 2019

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI