ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS X PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL
Author (Penulis)
MELA SHINTYA ANISTIYANIUniversitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
14.1.01.05.0092Abstract
Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu faktor penting dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran dan penyelesaian, siswa menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk memecahkan masalah. Dalam pemecahan masalah diperlukan penalaran sebagai komponen kognitif penting. Kemampuan penalaran setiap siswa pasti berbeda sehingga kemampuan pemecahan masalah matematika yang dilakukan juga berbeda. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsika kemampuan pemecahan masalah matematika ditinjau dari kemampuan penalaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah 3 siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah Kediri tahun pelajaran 2017/2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan penalaran tinggi: (1) mampu menentukan syarat cukup dan syarat perlu pada masalah; (2) dapat menjelaskan keterkaitan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan pada soal secara tepat; (3) mampu menyelesaikan permasalahan dengan langkah yang benar dan tepat; (4) mampu untuk memeriksa kembali jawaban yang diperoleh dengan menggunakan informasi yang ada dengan cara yang berbeda. Kemampuan pemecahan masalah bagi siswa kategori penalaran sedang: (1) mampu menentukan syarat cukup dan syarat perlu pada masalah; (2) dapat menjelaskan keterkaitan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan pada soal secara tepat meskipun belum begitu rinci; (3) mampu menyelesaikan permasalahan dengan langkah yang benar dan tepat; (4) tidak mampu untuk memeriksa kembali jawaban yang ada dengan cara yang berbeda. Kemampuan pemecahan masalah bagi siswa kategori penalaran rendah: (1) mampu menentukan syarat cukup dan syarat perlu pada masalah; (2) tidak dapat menjelaskan keterkaitan antara yang diketahui dengan yang ditanyakan pada soal secara tepat; (3) tidak mampu menyelesaikan permasalahan dengan langkah yang benar dan tepat; (4) tidak mampu untuk memeriksa kembali jawaban yang ada dengan cara yang berbeda.
Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Langkah Polya, Penalaran.
Keyword
aReference
Depdiknas. (2006). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
Napitupulu, E. E. (2008). Peran Penalaran dalam Pemecahan Masalah Matematik. Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika, 167–180. Retrieved from http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/692
Polya, G. (1973). How to Solve It. Princeton, New Jersey: Princeton University Press.
Saad, N.S. & Ghani, A. S. (2008). Teaching Mathematics in Secondary School: Theories and Practices. Perak: Universiti Pendidikan Sultan Idris.
Shadiq, F. (2004). Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi. Makalah disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMP Jenjang Dasar di PPPG Matematika Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004. Yogyakarta: Depdiknas Dirjendiknas Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru (PPPG) Matematika Yogyakarta.
Siswono, T. Y. E. (2009). Proses Berpikir Analogi Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika, 1–15. Retrieved from https://www.academia.edu/4069250/PROSES_BERPIKIR_ANALOGI_SISWA_DALAM_MEMECAHKAN_MASALAH_MATEMATIKA_UNEJ_28_Pebruri_2009_
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Eman. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA. UPI
Suriasumantri, J. S. (2010). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Sinar Harapan.
Tarigan, D. E. (2012). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Bagi Siswa Kelas Viii Smp Negeri 9 Surakarta Ditinjau Dari Kemampuan Penalaran Siswa. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
