Permasalahan Penelitian ini adalah (1) Bagaimana metakognisi siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan gaya kognitif reflektif siswa laki-laki? (2) Bagaimana metakognisi siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan gaya kognitif reflektif siswa perempuan? (3) Bagaimana metakognisi siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan gaya kognitif impulsif siswa laki-laki? (4) Bagaimana metakognisi siswa dalam menyelesaikan soal sistem persamaan linear dua variabel berdasarkan gaya kognitif impulsif siswa perempuan?. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metakognisi siswa yang dilihat dari bagaimana siswa menyelesaikan soal berdasarkan langkah-langkah Polya.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dengan menggunakan dokumen berupa tes, dan dokumen wawancara. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan wawncara
Hasil dari penelitian ini, Siswa laki-laki yang bergaya kognitif reflektif dalam memecahkan masalah matematika hanya mampu melaksanakan secara keseluruhan indikator pada aktivitas metakognisi mengembangkan perencanaan, namun tidak mampu melaksanakan secara keseluruhan pada aktivitas metakognisi memonitor pelaksanaan dan mengevaluasi tindakan. Pada aktivitas metakognisi memonitor pelaksanaan subjek tidak mampu melakukan analisis kesesuaian rencana yang dibuat dengan pelaksanaan. Sedangkan pada aktivitas metakognisi mengevaluasi tindakan tidak dapat melakukan dengan cara yang berbeda. Siswa perempuan yang bergaya kognitif reflektif dalam memecahkan masalah matematika mampu melaksankan secara keseluruhan aktivitas metakognisi sesuai dengan indikator pada masing-masing aktivitas metakognisi yang meliputi: Mengembangkan perencanaan, Memonitor pelaksanaan, dan Mengevaluasi tindakan. Siswa laki-laki yang bergaya kognitif impulsif dalam memecahkan masalah matematika tidak mampu melaksanakan keseluruhan aktivitas metakognisi sesuai dengan indikator pada masing-masing aktivitas metakognisi. Pada aktivitas metakognisi memonitor pelaksanaan subjek mampu menetapkan hasil namun tidak sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Siswa perempuan yang bergaya kognitif impulsif dalam memecahkan masalah matematika tidak mampu melaksanakan keseluruhan aktivitas metakognisi sesuai dengan indikator pada masing-masing aktivitas metakognisi. Pada aktivitas metakognisi memonitor pelaksanaan subjek tidak mampu menetapkan hasil.
Ahmadi, A. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV pustaka Setia
Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Asrori, M. (2007). Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Dharma, A. (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga.
Endriyatul. (2010). “Gaya Kognitif dalam Pembelajaran”. Dalam
Endriyatul.blogspot.com/..../gaya-kognitif-dalam-pembelajaran-html.
Eysenck, M. (1990). Cognitive Psycologi. Britain: Courier International.
Ghony, D. (1997). Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Surabaya: PT Bina Ilmu.
Peirce, W. (2003). “Metacognition: Study Strategies, Monitoring, and Motivation”.
Dalam http://academic.pgcc.edu/-wpeirce/MCCCTR/metacognition.htm.
Polya, G. (1973). Hom to Solve It. Second Edition. Princeton: Princeton University Press.
Purwati, E. (2009). Psikologi Belajar. Surabaya: Aprinta.
Schoenfeld. (Ed). (1987). “Conitive Science and Mathematics Education”. Hillsdale
.NJ: Lawrence Erlbaum Associates. Dalam http://mathforum.org/-sarah/Discussion.Sessions/Schoenfeld.html.
Saptari. (2010). “Gaya Kognitif”. Dalam Saptarigeg.blogspot.com/2010/04/gaya-
kognitif.html.
Sarwono, S. (1982). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Bulan Bintang.
Sumadi. (1986). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali.
Suparman. (2007). Model Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP dan MTs. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif Dan R &D. Bandung: Alfabeta.
Trantono. (2008). ”Problem Solving Style;Masalah dan Masalah, Penyelesaiannya?”.
Dalam Yuari.word press.com/.../Problem-solving-style-masalah-dan masalah. Diakses 3 Juli 2012.
Warli. (2010). “Profil Kreativitas Siswa Yang Bergaya Kognitif Reflektif Dan Siswa Yang Bergaya Impulsif Dalam Memecahkan Masalah Geometri”. Disertasi tidak diterbitkan. Surabaya: Program Pasca sarjana Unesa
Istarini, F. (2010). “Metakognisi Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Tingkat Kemampuan Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Sukodono”. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unesa.
Kartono, K.(1986). Psikhologi Anak. Bandung: Alumni.
Laurens, T. (2011). “Pengembangan Metakognisi Dalam Pembelajaran Matematika” dalam seminar matematika Juli 2011. Dalam .Diakses 25 Juni 2012.
.