ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi proses berpikir sistemik siswa SMA berdasarkan tahap pemecahan polya. Subyek Penelitian adalah kelas X MIA 1 SMAN 1 Grogol. Ada dua aspek dalam proses berpikir sistemik yaitu proses berpikir analisis dan berpikir sintesis. Tahap pemecahan masalah polya terdiri dari 4 tahap yaitu, memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Pelaksanaan penelitian ada 3 tahap yaitu tes kemampuan matematika, tes pemecahan masalah, dan wawancara. Uji kredibilitas data menggunakan triangulasi teknik. Untuk analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian siswa yang berkemampuan matematik tinggi melakukan proses berpikir analisis dan sintesis pada setiap tahap pemecahan polya. Siswa yang berkemampuan matematik sedang pada tahap memahami masalah dan memeriksa kembali melakukan proses berpikir analisis, pada tahap membuat rencana dan melaksanakan rencana melakukan proses berpikir analisis dan sintesis. Siswa berkemampuan matematik rendah pada tahap memahami masalah, membuat rencana, dan melaksanakan rencana melakukan proses berpikir analisis, sedangkan pada tahap memeriksa kembali tidak melakukan prose berpikir.
Ahmadi, A.2009. Psikologi Umum.Jakarta :Rineka cipta
Arikunto, S.2016. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Bartlett, G.2001.Systemic Thinking a simple thinking technique for gaining systemic(situation-wide)focus. The international converence on thinking “Breakthroughs 2001”. Tersedia:http://freefullpdf.
Darminto, B. P. 2010. Peningkatan Kreativitas Dan Pemecahan Masalah Bagi Calon Guru Matematika Melalui Pembelajaran Model Treffinger. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Yogyakarta, 27 November 2010.
Effendi, L. A. 2012. Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan UniversitasPendidikan Indonesia, 13 (2): 1-10.
Ersoy, E.2016. Problem Solving And Its Teaching In Mathematics. Journal Online Of New Horizons In Education,6(2):79-87.
Fiantika, Feny.2018. Profil Berpikir Spasial Siswa SD Siswa SD dalam Penyelesaian Masalah Geometri Ditinjau dari Gender. Tidak dipublikasikan. Surabaya : UNESA
Kline, morris.1973. Matematika Ilmu Dalap Perspektif. Ed. Jujun Suriasumantri. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Lestari,dkk. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.
Margono .2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
OECD. 2016. PISA 2015 results: What Students Know and Can Do – Student
Performance in Reading, Mathematics, and Science (Volume I).
[diakses pada tanggal 6 Juli 2017].
Patilima Hamid. 2007. Metode Penelitian kualitatif.Bandung: Alfabeta.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.PR Indonesia. Tersedia : kelembagaan.ristekdikti.go.id.,diunduh 5 Juli 2018
Polya, G. 1973. How to Solve it. New Jersey: Princeton University Press.
Riyanti dkk.1996. Psikologi Umum 1. Jakarta:Gunadarma
Solso L.2008. Psikologi kognitif. Jakarta : Erlangga
Sugandi, dkk. 2004. Teori pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, E. dan Sukjaya, Y. (1990). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah 1
Suriasumantri,J.2009.filsaat Ilmu.Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.