Abstrak
Rinda Dwi Novita: Analisis Metode Altman (Z-Score) Sebagai Alat Evaluasi Guna Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan. (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2017, Skripsi, Pendidikan Ekonomi, FKIP UN PGRI Kediri, 2018.
Penelitian ini dilatar belakangi bahwa pada perusahaan makanan dan minuman terlihat banyak mengalami ketidakpastian selama beroperasi. Kinerja perusahaan yang menurun terus-menerus dikhawatirkan akan mengalami kebangkrutan. Sehingga, perusahaan perlu memprediksi kebangkrutan dengan menganalisis laporan keuangan sebagai peringatan dini untuk mengantisipasi terjadinya kebangkrutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis metode Altman Z-Score dapat digunakan untuk mengevaluasi guna memprediksi kebangkrutan pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2013-2017.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan objek penelitian yaitu laporan keuangan perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2013-2017. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling, sehingga ditetapkan delapan perusahaan dalam sampel penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa data penelitian dari delapan perusahaan makanan dan minuman selama periode pengamatan banyak diantaranya mengalami kesulitan keuangan. PT Cahaya Kalbar mengalami fluktuasi tiap tahunnya, dengan keadaan Safe Zone. PT Indofood CBP Sukses Makmur cenderung mengalami kenaikan dan penurunan dengan keadaan Grey Zone. PT Indofood Sukses Makmur cenderung mengalami fluktuasi tiap tahunnya, dengan keadaan Distress Zone. PT Mayora Indah cenderung mengalami naik turun tiap tahunnya, dengan keadaan Grey Zone.
PT Nippon Indosari Corporindo cenderung mengalami fluktuasi tiap tahunnya, dengan keadaan Distress Zone. PT Sekar Laut cenderung mengalami naik turun setiap tahunnya dengan keadaan Gray Zone. PT Siantar Top cenderung mengalami fluktasi setiap tahunya dengan keadaan Gray Zone. PT Ultrajaya Milk Industri & Trading Company cenderung mengalami naik turun setiap tahunya, dengan keadaan Safe Zone.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka perusahaan yang diestimasi dalam kondisi aman sebaiknya dapat mempertahankan kinerja keuangannya. Adapun perusahaan yang diestimasi dalam kondisi rawan dan bangkrut, maka pihak manajemen harus memperhatikan setiap faktor yang menyebabkan kebangkrutan serta memberikan penanganan khusus untuk memulihkan kondisi keuangan yang dialami.
Kata Kunci: Potensi Kebangkrutan, Altman Z-Score
DAFTAR PUSTAKA
Adnan dan Taufiq. 2001.AnalisisKritis LaporanKeuangan. Yogyakarta:BPFE.
Ang, Robert. 2000.BukuPintar Pasar ModalIndonesia (TheIntelligentGuidetoIndonesianCapital Market). First Edition. Jakarta: MediasoftIndonesia.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: PT Rineka Cipta.
Brigham, E.F dan Weston, J.F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi 11 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Fachrudin, K.A. 2008. Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Personal. Medan: USU Press.
Hanafi,M.M.2010.Analisa Laporan Keuangan.Yogyakarta:UPPAMP YKPN.
Harahap, S.S. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Harianto, F. dan Sudomo, S. 2000. Perangkat Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: BEJ.
Indiantoro, N. dan Supomo, B. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Sawir, A. 2005. Analisis KinerjaKeuangan dan Perencanaan KeuanganPerusahaan.Jakarta: PT. GramediaPustaka.
Sedarmayanti. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Supardi. 2005. Validitas Penggunaan Z-Score Altman. Yogyakarta:UIIPress.
Winarno. 2007. Teknik Penelitian. Yogyakarta: Persindo.