PERKEMBANGAN KERAJINAN BATIK TULIS DI TRENGGALEK


Author (Penulis)

IKA PRATIWI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

14.1.01.02.0035

Abstract

ABSTRAK

 

Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu daerah penghasil batik tulis yang sudah ada sejak tahun 1970 yang berada di Wilayah Kelurahan Sumbergedong dan Surondakan. Batik tulis Trenggalek mempunyai ciri khas yang berbeda dengan batik di daerah lainnya. Ciri khas dan segi motifnya yang dihasilkan setiap kerajinan batik di Trenggalek mengangkat apa yang menjadi kekhasan Trenggalek yaitu Cengkeh dan Manggis. Kerajinan batik di Trenggalek menjadi salah satu penompang ekonomi sebagian kecil masyarakatnya. Karena adanya industri tersebut telah menyerap tenaga kerja, meminimalkan angka pengangguran dan juga berperan sebagai pelestari budaya Indonesia. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimana awal perkembangan kerajinan batik tulis di Trenggalek? (2) Bagaimana macam-macam motif batik tulis Trenggalek? (3) Bagaimana makna filosofis motif batik tulis Trenggalek?. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Agar mencapai tujuan tersebut data dikumpulkan dengan wawancara, dokumentasi, serta observasi. Setelah melakukan wawancara dan observasi tahap selanjutnya menganalisis data yang menggunakan reduksi data, penyajian data, verification. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Awal perkembangan kerajinan batik tulis di Trenggalek yaitu sudah mulai ada sejak tahun 1900-an di daerah Sumbergedong, Surondakan motifnya klasik dan hanya digunakan untuk sewek atau jarik. Dinas Koperindagtamben mengadakan pelatihan-pelatihan batik bagi kaum wanita. Dan pada tahun 1980 batik tulis di Trenggalek mulai berkembang hingga ke luar Kabupaten dari situ kemudian pada tahun 1983 mulai muncul industri kerajinan batik tulis di Trenggalek. (2) Macam-macam motif batik tulis Trenggalek adalah motifnya yang dihasilkan setiap kerajinan batik di Trenggalek mengangkat apa yang menjadi kekhasan Trenggalek yaitu cengkeh dan manggis, durian, dele kutah, turonggo yakso (3) Makna filosofis motif batik tulis Trenggalek adalah ketujuh motif mengandung makna filosofis dalam motif batik Trenggalek yaitu kedaiman terkandung dalam motif truntum cengkeh, tanggung jawab yang ada pada motif parang cengkeh, jujur terdapat pada motif manggis, kepercayaan religi terkadung dalam motif turonggo yakso, hasil bumi Trenggalek terdapat pada motif ungker padi, bahan dasar makanan khas terdapat pada motif dele kutah dan kesabaran terdapat pada motif durian.

 

 

KATA KUNCI : Perkembangan, Batik Tulis, Trenggalek

 


Keyword

a

Reference

Batik Jawa Timur “Legend & Kemegahan”. Provinsi Jawa Timur: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur.

 

Basori, K. & Ferynto A. 2011. Aneka Kerajinan Tangan. Nusa Tenggara Barat: Caraka Darma Aksara.

 

Dedi Deden S.2009. Sejarah Batik Indonesia. Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa.

 

Haidar, Zahrah. 2009. Ayo Membatik. Surabaya: Iranti Mitra Utama.

 

Janah, Miftakhul Aning. 2014 Dinamika Industri Batik Di Kediri Tahun 1994-2014. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri.

 

Kusumawardani, Fajar. 2006. Sejarah Perkembangan Industri Batik Tradisional Di Laweyan Surakarta Tahun 1965-2000. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

 

Karmila, Mila. 2010. Ragam Kain Tradisional Nusantara “Makna, Simbol, dan Fungsi”. Jakarta: Bee Media Indonesia.

 

Kartika Sony, Dharsono. 2007. Budaya Nusantara (Kajian Konsep Mandala dan Konsep Tri loka/Buana terhadap Pohon Hayat pada Batik Klasik). Bandung: Rekayasa Sains.

 

Lestari, Dwi Suerna. 2012. Mengenal Aneka Batik. Jakarta Timur: PT Balai Pustaka (Persero).

 

Maziya, Siti. 2004. “Peran Perempuan Dalam Sektor Perdagangan dan Industri Batik di Yogyakarta tahun 1900-1965” (Online), Tersedia,: http://eprints.undip.ac.id, diunduh 18 Juli 2018.

 

Permana, Jaka. 2006. Membangun Industri Kecil Di Desa. Bandung: CV. Putra Setia.

 

Prastowo, Andi. 2011. Memahami Metode-metode Penelitian “Suatu Tinjauan Teoretis Dan Praktis”. Jogyakarta: Ar- Ruzz Media.

 

Prastowo, Andi. 2012. Metode-metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

 

Pratiwi, Erita. 2013. Perkembangan Batik Pekalongan Tahun 1950-1970. (Online), Tersedia,: http://.unnes.ac.id/19819/1/315040629.pdf, diunduh 14 mei 2018

 

Sa’adu, Aziz Abdul. 2013. Mengenal & Membuat Batik. Jogjakarta: Pustaka Santri.

 

Santoso, R.E. 2010. Anggun Dengan Selembar Kain Batik. Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

 

Setiati, Heru Destin, Handoyo, Dwi Joko. 2008. Membatik. Sleman: PT. Macanan Jaya Cemerlang.

 

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

 

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & R&D. Bandung: Alfabeta.

 

Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2016. Panduan Karya Tulis Ilmiah. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri.

 

Wawancara dengan Bapak H.Soekono selaku pemilik kerajinan batik tulis rahayu, pada hari Minggu, 13 Mei 2018, pukul 11.00 WIB.

 

Wawancara dengan Ibu Tipuk selaku pemilik kerajinan batik tulis tie poek, pada hari Jum’at, 11 Mei 2018, pukul 11 WIB.

 

Wawancara dengan Ibu Rurik selaku pemilik kerajinan batik tulis rurik setiya jaya, pada hari Jum’at 11 Mei 2018, pukul 12.00 WIB.

 

Wawancara dengan Ibu Partini selaku pemilik kerajinan batik tulis warlami group, pada hari Sabtu, 12 Mei 2018, pukul 12.00 WIB.


PUBLISHED

2018-08-14

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE

Vol. 02 No. 10 Tahun 2018

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI