STUDI TENTANG TRADISI MENELISIK \" MAKNA BELIS\" (SISTEM PERKAWINAN ADAT MANGGARAI) DI FLORES NTT


Author (Penulis)

SANTIANA GAUDIOSA
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

14.1.01.02.0003

Abstract

ABSTRAK

Santiana Gaudiosa (14.1.01.02.0003): Studi Tentang Tradisi Menelisik” Makna Belis” (Sistem Perkawinan Adat Manggarai) Di Flores, Nusa Tenggara Timur, Skripsi, Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2018/2019.

      Belis adalah salah satu tradisi orang Manggarai, yang bertujuan agar bias melakukan perkawinan yang sah. Belis juga merupakan tuntutan adat Manggarai umumnya berlangsungnya secara turun-temurun serta merupakan kehormatan yang tinggi dalam masyarakat, namun oleh sebagian masyarakat besarnya belis merupakan masalah yang senantiasa mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Sebab mengacu pada ajaran Gereja Katolik besar Jumlah belis bukanlah hal yang mutlak yang harus dipenuhi dalam suatu perkawinan. Penelitian ini membahas mengenai makna belis pada tradisi perkawinan adat Manggarai. Dengan permasalahan penelitian ini sebagai berikut. 1) Bagaimana sejarah tradisi belis, dalam adat kebudayaan masyarakat Manggarai?  2) Bagimanakah tradisi perkawinan dalam adat masyarakat Manggarai? 3.) Mengapa masyarakat Manggarai masih mempertahankan tradisi belis tersebut? 4.) Bagimanakah perkembangan tradisi belis dalam masyarakat Manggarai? Maka tujuan atau penelitian ini adalah mendeskripsikan proses perkawinan belis adat Manggarai.

        Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan metode deskriptif fenomenologi. Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini berupa wawancara dengan narasumber, observasi langgsung dengan mengamati proses pelaksana antara perkawinan belis, dan dokumentasi hasil dari proses perkawinan belis. Sumber data ini menggunakan sumber data primer dan sekunder.

        Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa presepsi masyarakat tentang belis perkawinan pada adat masyarakat Manggarai memandang bahwa selain sebagai syarat sah dalam suatu perkawinan juga sebagai bekal awal kedua mempelai dalam mengarungi kehidupan rumah tangga di masa yang akan datang kewajaran dalam penentuaan besar jumlahnya belis dan berapa banyaknya hewan yang akan dipenuhi masyarakat Manggarai adalah berdasarkan kebiasaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

Kata Kunci: Makna Tradisi, Perkawinan, Belis


Keyword

a

Reference

DAFTAR PUSTAKA

JanggurP, 2010. Butir-butir Adat Manggarai, Ruteng : Yayasan Siri Bongkok

K. T. Deki, 2011.Tradisi Lisan Orang Manggarai. Jakarta: Parrhesia

KBBI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diunduh dari http://pusatbahasa. diknas.go.id/kbbi/index.php.

Maleong (2007:11). Penelitian Radikal: penelitian Kualitatif, (terjemahan). Yogyakarta: Penerbit Andi.

Ngabur. Y. E, (2016). Makna Perkawinan Bagi Suami Pada Masyarakat Manggarai, Malang: Universitas Sanata Darma.

Nggoro. A. M, 2005. Kebudayaan Manggarai Selayang Pandang. Ende: Nusa Indah.

Dagur. A. B, 1997. Kebudaya


PUBLISHED

2019-02-18

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE

Vol. 03 No. 02 Tahun 2019

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI