Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan kedisiplinan siswa di sekolah yang tertib akan selalu menciptakan proses pembelajaran yang baik. Sebaliknya, pada sekolah yang tidak tertib kondisinya akan jauh berbeda. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi sudah dianggap barang biasa dan untuk memperbaiki keadaan yang demikian tidaklah mudah. Hal ini diperlukan kerja keras dari berbagai pihak untuk mengubahnya, sehingga berbagai jenis pelanggaran terhadap disiplin dan tata tertib tidak terjadi lagi di sekolah. Permasalahan penelitian ini adalah adakah pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama terhadap peningkatan sikap kedisiplinan siswa?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik eksperimen untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang dikendalikan. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket dengan populasi berjumlah 69 siswa dan sampel penelitian berjumlah 26 siswa yang diambil dengan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan adalah kelas X Akuntansi SMK PGRI 3 Kota Kediri Tahun Ajaran 2017/2018. Hal ini dikarenakan peneliti menjumpai, mengetahui langsung dan mendapat rekomendasi dari guru BK bahwa jumlah terbanyak siswa yang tidak disiplin adalah kelas X Akuntansi SMK PGRI 3 Kota Kediri Tahun Ajaran 2018/2019.
Berdasarkan dari pengolahan data pengujian teknik uji t (t-test) dapat dilihat bahwa nilai thitung = 18,111 > ttabel = 0,2779 maka Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan signifikan pada layanan bimbingan kelompok terhadap sikap kedispilinan siswa kelas X Akuntansi SMK 3 PGRI Kota Kediri. Dengan demikian dapat disimpulkan “Ada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Terhadap Sikap Kedisiplinan Siswa Kelas X Akuntansi SMK PGRI 3 Kota Kediri Tahun Ajaran 2018/2019”.
Berdasarkan simpulan diatas, direkomendasikan (1) pada guru konselor dapat digunakan suatu refrensi dalam memantau pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. Pemberian layanan bimbingan kelompok yang dilakukan oleh guru BK sudah cukup efektif, namun perlu meningkatkan variasi pemberian layanan dengan menggunakan metode yang lain agar lebih menarik, (2) kepada siswa diharapkan supaya mampu mengontrol dan meningkatkan perilaku disiplin siswa agar tercipta prilaku yang lebih baik di masa depan.
Gaustad. (1992). School Discipline. Diakses dari http:// www.ericfacility. net/
ericdigests/ ed350727.thml. pada tanggal 21 November 2017, Jam
17.15 WIB.
Sugiyono.2013.Metode Penelitian Pendidikan.Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tu’u, Tulus. (2004). Peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa. Jakarta: Grasindo.
Yusuf & Juntika. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya