Penentuan Stok Obat Herbal Berdasarkan Volume Penjualan dan Rata-rata Penjualan Menggunakan Klasterisasi K-Means (Studi Kasus: PT Mitra Farma Abadi)


Author (Penulis)

MILNA AMILZA DWI SEPTERIA
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.03.02.0037

Abstract

ABSTRAK Pengendalian terhadap persediaan merupakan suatu kegiatan penting yang mendapat perhatian khusus dari manajemen perusahaan. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah untuk menjaga tingkat persediaan suatu barang pada tingkat yang optimal sehingga dapat diperoleh penghematan. Jumlah permintaan dari konsumen di PT Mitra Farma Abadi yang fluktuatif mengakibatkan stok yang harus disiapkan menjadi tidak stabil. Selain itu manajemen stok yang tidak akurat juga mengakibatkan sering terjadi kekurangan atau kelebihan produk. Maka dengan demikian dibutuhkan suatu pengolahan data untuk mengetahui produk mana yang paling laku sehingga jumlah stok harus banyak, produk laku untuk jumlah stok sedang dan produk kurang laku untuk jumlah stok sedikit. Variabel volume penjualan, jumlah transaksi dan rata-rata penjualan digunakan sebagai data set. Pengelompokan menggunakan algoritma K-Means. Berdasarkan uji data set sebanyak 40 jenis obat memberikan hasil 9 jenis obat masuk anggota cluster pertama dengan penjualan yang paling laku sehingga stok obat paling banyak, 11 jenis obat masuk anggota cluster kedua dengan penjualan laku sedang sehingga stok obat sedang dan 20 jenis obat yang masuk anggota cluster ketiga dengan penjualan obat yang kurang laku sehingga stok obat sedikit. Dengan demikian pegawai gudang dapat memberikan laporan untuk penentuan stok obat yang ada di gudang secara optimal. KATA KUNCI : Klasterisasi, K-Means, Manajemen Stok Obat

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2018-02-16

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE

Vol. 02 No. 04 Tahun 2018

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI