ANALISA POSISI DERAJAT TONJOLAN MAGNET (TRIGGER MAGNET) PADA AKSELERASI SEPEDA MOTOR
Author (Penulis)
SUSDI SUBANDRIYO
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
13.1.03.01.0106
Abstract
Abstrak-Dalam dunia otomotif untuk meningkatkan perfoma mesin bisa didapatkan dengan
memaksimalkan proses pembakaran yang terjadi di ruang bakar. Hal ini bisa dilakukan dengan
memaksimalkan kinerja dari sistem pengapian dan modifikasi tonjolan magnet (trigger magnet) guna
untuk meperbesar daya, torsi, dan konsumsi bahan bakar yang dihasilkan mesin.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan tonjolan magnet
(trigger magnet) terhadap daya, torsi dan konsumsi bahan bakar pada mesin, perubahan trigger
magnet yang diberikan adalah 100, 9,50 dan 90 . Data hasil penelitian kemudian dianalisa dengan
menggunakan ANOVA dengan uji Normalitas, Identik, Independen dan Main Effect Plot.
Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh perubahan trigger magnet
mundur 90 menghasilkan daya paling tinggi 6.205 Hp, trigger magnet mundur 9,50 menghasilkan
daya paling tinggi 6.699 Hp, dan trigger magnet standar 100 menghasilkan daya paling tinggi 6.435
Hp, sedangkan ada pengaruh perubahan trigger magnet mundur 90 menghasilkan torsi paling tinggi
0.61 KG*m, trigger magnet mundur 9,50 menghasilkan torsi paling tinggi 0.66 KG*m, dan trigger
magnet standar 100 menghasilkan torsi paling tinggi 0.64 KG*m, dan konsumsi bahan bakar tidak ada
pengaruh trigger magnet mundur 90 menghasilkan data konsumsi bahan bakar yaitu 28ml pada rpm
6000, 32 ml pada rpm 7000, 28 ml pada rpm 8000, trigger magnet mundur 9,50 menghasilkan data
konsumsi bahan bakar yaitu 24 ml pada rpm 6000, 28 ml pada rpm 7000, 24 ml pada rpm 8000 dan
trigger magnet standar 100 menghasilkan data konsumsi bahan bakar yaitu 16 ml pada rpm 6000, 20
ml pada rpm 7000, 28 ml pada rpm 8000.