Pengaruh Tebal Sayatan (Depth Of Cut) Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Pembubutan Baja St 37


Author (Penulis)

HERMAWAN
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.03.01.0007

Abstract

Abstrak Hermawan : Pengaruh Tebal Sayatan (Depth Of Cut) Terhadap Kekasaran Permukaan Pada Pembubutan Baja ST-37. Skripsi, Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2017. Kata kunci : Tebal Sayatan (Depth Of Cut), Kekasaran Permukaan, Pembubutan, Baja ST-37. Dalam dunia industri, mesin-mesin perkakas sangat berperan dalam mendukung berhasilnya proses pemesinan, karena tiap bengkel mesin kontruksi dan bengkel pengerjaan logam pada umumnya banyak menggunakan mesin-mesin ini untuk pembuatan atau perbaikan komponen tertentu dalam suatu mesin. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Apakah ada pengaruh tebal sayatan (depth of cut) terhadap kekasaran permukaan baja ST-37. (2) Apakah ada pengaruh putaran spindle terhadap kekasaran permukaan baja ST-37 pada proses pemesinan CNC (Computer Numerical Control). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dan teknik penelitian eksperimental, yaitu teknik yang digunakan untuk menguji dengan menambahkan beberapa perlakuan variasi, khususnya tebal sayatan (depth of cut) dan putaran spindle menggunakan analisa data ANOVA pada software minitab 16. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Adanya pengaruh tebal sayatan (depth of cut ) terhadap kekasaran permukaan, dilihat dari hasil penelitian dan analisa di jelaskan bahwa semakin dalam tebal sayatan (0,5 mm; 1 mm; 1,5 mm; 2 mm; 2,5 mm) maka semakin rendah nilai kekasaran permukaan. Didapat dari hasil analisa variansi untuk nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel atau P-value lebih kecil dari nilai signifikan 0.05 = 5%, (Fhitung = 17,30 > F(0.05;1,28) = 4,20), untuk persentase kontribusi diperoleh sebesar 50,95%. (2) Adanya pengaruh putaran spindle terhadap kekasaran permukaan, dilihat dari hasil penelitian dan analisa di jelaskan bahwa semakin tinggi putaran spindle (rpm) 400, 600, 800 menghasilkan nilai kekasaran semakin semakin rendah. Dan dilihat dari hasil analisa variansi untuk nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel atau P-value lebih kecil dari nilai signifikan 0.05 = 5%), (Fhitung = 17,30 > F(0.05;1,28) = 4,20), untuk persentase kontribusi diperoleh sebesar 43.15 %. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Tujuan pokok penggunaan variasi kedalaman sayatan (depth of cut) adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh tebal sayatan (depth of cut) terhadap kekasaran permukaan. (2) Untuk mengetahui apakah ada pengaruh putaran spindle pada proses pemesinan kasar (roughing) terhadap kekasaran permukaan baja ST-37. Sebaiknya perlu dikaji lebih dalam lagi seperti tebal sayatan (depth of cut) dan putaran spindle pada proses pemesinan roughing yang hasilnya mempengaruhi nilai kekasaran permukaan. Selain itu dapat dilakukan percobaan kembali dengan parameter-parameter yang belum ada pada penelitan ini, seperti pengaruh variasi sudut mata pahat, pengaruh variasi debit cairan pendinginannya, ataupun pengaruh variasi viskositas cairan pendinginnya.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-08-11

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE

Vol. 01 No. 02 Tahun 2017

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI