ANALISIS PENENTU RE-ORDER POINT (ROP) KEDELAI UNTUK KELANCARAN PROSES PRODUKSI TEMPE PADA RAJA TEMPE DI NGANJUK TAHUN 2015


Author (Penulis)

QONI'AH IKHWANINA
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.02.02.0160

Abstract

Abstrak Qoni’ah Ikhwanina : Analisis Penentu Re Order Point (ROP) Kedelai Untuk Kelancaran Proses Produksi Tempe (studi kasus Raja Tempe Nganjuk), Skripsi, Manajemen, FE UN PGRI Kediri, 2017. Kunci : Economic Order Quntity, Re Order Point, manajemen persediaan. Penelitian ini dilatar belakangi oleh manajemen persediaan bahan baku yang memiliki faktor penting dalam perusahaan untuk menunjang kelancaran proses produksi. Kelangsungan proses produksi didalam suatu perusahaan akan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain: modal, tekhnologi, persediaan bahan baku dan tenaga kerja. Persediaan (inventory) sebagai elemen modal kerja yang merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar. Kesalahan pada perhitungan persediaan berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi. Hal ini terjadi di Raja Tempe karena dasar penyebab munculnya permasalahan dalam persediaan bahan baku yaitu belum adanya manajemen persediaan di Raja Tempe yang baik saat transaksi pembeliaan bahan baku kedelai. Serta ketika melakukan proses produksi terjadi kelebihan atau bahkan kekurangan bahan yang berimbas pada pemesanan kembali bahan baku yang di lakukan oleh perusahaan serta tidak tepat waktunya pesanan bahan baku datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa manajemen persediaan Re Order Point kedelai pada Raja Tempe. Penelitian ini mengambil data harga dan jumlah bahan baku pada tahun 2015. Dilakukan perhitungan EOQ untuk mengetahui nilai ekonomis, lalu dianalisis menggunakan perhitungan ROP untuk mengetahui titik pemesanan kembali yang harus dilakukan perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pengendalian persediaan di Raja Tempe masih belum optimal yang disebabkan kebijakan manajemen yang masih menggunakan ilmu perkiraan atau belum ada pencatatan secara rinci serta belum ada perencanaan dalam pengendalian persediaan terbukti. Pada perhitungan ROP (Re Order Point) pada perusahaan Raja Tempe adalah sebesar 833,14 Kg. Perbedaan kebijakan persediaan bahan baku yang telah diterapkan sebelumnya di Raja Tempe dengan kebijakan persediaan perhitungan Re Order Point yaitu pada Perusahaan tidak mencatat secara pasti kapan harus mengadakan pemesanan kembali karena sudah ada yang memenuhi persediaan. Tetapi menurut metode EOQ perusahaan harus melakukan pemesanan kembali (Re Order Point) saat persediaan tinggal 833,14 Kg agar kegiatan produksi tidak terhambat. Maka dengan demikian ROP (Re Order Point) dapat menjadi penentu untuk kelancaran proses produksi tempe pada Raja Tempe.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-08-15

JOURNAL

Simki-Economic

ISSN

2599-0748

ISSUE

Vol. 01 No. 04 Tahun 2017

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI