Penentuan Safety Stock Dalam Pengendalian Bahan Baku Tahu Pada UKM Ballista Tahu Chip Di Desa Semen Kabupaten Kediri
Author (Penulis)
ERIKE MELLYNIAWATI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
13.1.02.02.0084
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan hasil pengamatan peneliti, bahwa setiap perusahaan
baik usaha yang sudah besar maupun usaha mikro, kecil dan menengah haruslah m
empunyai
pengendalian persediaan baik dari bahan baku, barang setengah jadi maupun barang jadi yang siap
dijual guna mencapai tujuan ekonomis setiap perusahaan. Oleh karena itu pengendalian persediaan
dilakukan agar dapat mengurangi biaya penyimpanan yang
timbul akibat persediaan menumpuk serta
mengurangi biaya pemesanan akibat seringnya memesan bahan baku karena kehabisan persediaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Kebijakan nyata yang digunakan Ballista
Tahu Chip dalam pengendalian
bahan baku tahu (2) Kebijakan pengendalian persediaan bahan baku
tahu dengan menggunakan model EOQ di UKM Ballista Tahu Chip (3) Penentuan
safety stock
di
UKM Ballista Tahu Chip (4) Perbandingan bahan baku tahu berdasarkan kebijakan UKM dan dengan
menggunakan model
safety stock
.
Jenis
penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Subyek dalam penelitian ini adalah U
KM Ballista Tahu Chip dan obyeknya adalah persediaan bahan
baku tahu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga hal yaitu wawancara, observasi, dam
dokumentasi dengan teknik analisa data menggunakan perhitungan model EOQ dan
safety stock.
Hasil penelit
an ini
adalah berdasarkan kebijakan UKM BTC kebutuhan bahan baku dalam satu tahun
adalah 33.650 biji dengan frekuensi pembelian sebanyak 180 kali per tahun. Sedangkan dengan
menggunakan analisis model EOQ pada UKM BTC dapat diketahui jumlah pembelian bahan
baku
sebesar 33.650 biji dengan frekuensi pembelian sebanyak 6 kali per tahun. Perbandingan pengendalian
bahan baku berdasarkan kebijakan UKM BTC dan dengan menggunakan model EOQ diperoleh selisih
frekuensi pembelian sebanyak 174 kali sehingga dapat mengh
emat biaya pemesanan sebesar Rp
2.083.513 dan menekan biaya penyimpanan sebesar Rp 7.505. Dengan menggunakan metode EOQ
dapat juga diketahui
safety stock
sebesar 571 biji yang dapat berguna untuk menjaga agar tidak adanya
keterlambatan proses produksi.