MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI PERMAINAN KUNCING DAN TIKUS DI KELOMPOK B TK DHARMA WANITA 1 ROWOHARJO KECAMATAN PRAMBON KABUPATEN NGANJUK TAHUN AJARAN 2014-2015


Author (Penulis)

CUCU SUGIHERNI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.01.11.0359P

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatandan pengalaman peneliti bahwa pengembangan kemampuan Sosial Emosional di kelompok B TK Dharma Wanita I Rowoharjo Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk masih didominasi oleh aktifitas klasikal dengan dominasi pada peran guru. Akibatnya suasana kelas monoton, pasif dan membosankan. Hal tersebut nampak dari motivasi belajar anak yang rendah, yang pada akhirnya kemampuan sosial emosional anak juga rendah. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah penerapan permainan kucing dan tikus dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional anak kelompok B TK Dharma Wanita I Rowoharjo Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk Tahun ajaran 2014/2015 Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subyek penelitian 14 anak kelompok B TK Dharma Wanita I Rowoharjo Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, menggunakan instrumen berupa lembar observasi guru, lembar penilaian unjuk kerja kemampuan sosial emosional anak, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penerapan permainan Kucing dan Tikus dalam pembelajaran terbukti dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional pada anak kelompok B TK Dharma Wanita I Rowoharjo Kecamatan Prambon Kabupaten Nganjuk Tahun ajaran 2014/2015. Hal tersebut dapat dilihat dengan perkembangan prosentase sebelum kegiatan dan setelah siklus I dan siklus II. Dimana pada saat pra tindakan kemampuan sosial emosional anak masih 55,36% setelah adanya tindakan disuklus I prosentasenya 67,28% dan saat suklus II 85,71%. Peningkatan prosentase dari pra tindakan dan siklus I sebesar 11,92% dan peningkatan prosentase dari siklus I dan siklus II sebesar 18,43%. Hal tersebut terbukti bahwa permainan kucing dan tikus dapat meningkatkan kemampuan sosial emosional anak. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini baik bagi lembaga penyelenggara pendidikan, bagi guru maupun bagi orang tua sebaiknya untuk meningkatkan hasil belajar dalam pengembangan sosial emosional anak agar anak lebih termotivasi dan tidak jenuh dalam pembelajaran sebaiknya jangan hanya menggunakan cara teori atau bercakap-cakap tetapi juga dengan cara permainan seperti permainan kucing dan tikus Kata Kunci : Kemampuan Sosial Emosional, Permainan Kucing dan Tikus

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-08-05

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI