ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti bahwa pembelajaran IPA di SD masih didominasi oleh aktivitas klasikal dengan melalui metode konvensional dan pemberian tugas atau lebih berorientasi pada peran guru. Akibatnya suasana kelas menjadi monoton, pasif dan membosankan. Sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa dalam mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. Permasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kemampuan mendeskripsikan sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SDN Sambiresik Kec. Gampengrejo Kab. Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan metode inkuiri ? (2) Bagaimana kemampuan mendeskripsikan sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SDN Sambiresik Kec. Gampengrejo Kab. Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan metode konvensional ? (3) Adakah perbedaan pengaruh penggunaan metode inkuiri dibandingkan metode konvensional terhadap kemampuan mendeskripsikan sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SDN Sambiresik Kec. Gampengrejo Kab. Kediri Tahun Pelajaran 2017/2018 ?
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, dengan subjek penelitian siswa kelas V SDN Sambiresik Kec. Gampengrejo Kab. Kediri. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t untuk mengetahui perbedaan pengaruh sebelum dan sesudah menggunakan metode inkuiri dan metode konvensional. Pengujian hipotesis 1 dan 2 menggunakan paired sample t-test sedangkan hipotesis 3 menggunakan independent sample t-test. Sebelum dilakukan uji-t tersebut maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.
Simpulan hasil penelitian ini adalah (1) Penggunaan metode inkuiri sangat signifikan terhadap kemampuan mendeskripsikan sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V SDN Sambiresik. Hal ini terbukti dari ketercapaian hasilnya yang maksimal dengan capaian rerata pre-test 66.56, median 67.00 dan modus 67.00 dan rerata post-test 86.84, median 87.00 dan modus 93.00. Jadi, kemampuan siswa kelas V SDN Sambiresik Kec. Gampengrejo Kab. Kediri dalam mendeskripsikan sifat-sifat cahaya menggunakan metode inkuiri dengan ketuntasan klasikal ≥ 96%. (2) Penggunaan model konvensional berpengaruh sangat signifikan terhadap kemampuan mendeskripsikan sifat-sifat cahaya pada siswa SDN Sambiresik. Hal ini dapat dibuktikan dari capaian dan rerata pre-test 60.41, median 60.00 dan modus 53.00 dan rerata post-test 73.54, median 73.00 dan modus 73.00. Jadi, kemampuan siswa kelas V SDN Sambiresik Kec. Gampengrejo Kab. Kediri dalam mendeskripsikan sifat-sifat cahaya menggunakan metode konvensional dengan ketuntasan klasikal <62,5%. (3) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kemampuan mendeskripsikan sifat-sifat cahaya pada siswa SDN Sambiresik. Metode pembelajaran konvensional nilai rerata post-test 73.54. Sedangkan jika motode inkuiri nilai rerata post-test meningkat mencapai 86.84 setelah diberi perlakuan.
Kata Kunci : Motode inkuiri, Metode konvensional
Laila Alfi. 2016. Peningkatan Kreativitas Mahasiswa dalam Pemanfaatan Barang – Barang Bekas pada Mata Kuliah Media Pembelajaran Jurnal Pendidikan Nusantara (Online), (1) 2: http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pgsd/articel/view/213/138 Diunduh pada 10 Maret 2018.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Cv.Alvabeta
Sukardi.2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Raja Gravindo Persada.