CAMPUR KODE DALAM GRUP LINE PECINTA K-POP (PECINTA MUSIK POP KOREA)


Author (Penulis)

SITI ALFIANINGRUM
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.01.07.0087

Abstract

Siti Alfianingrum: Campur Kode dalam Grup Line Pecinta K-Pop (Pecinta Musik Pop Korea), Skripsi, PBSI, FKIP UN PGRI KEDIRI, 2018 Kata kunci: campur kode, kata, klausa, Line, musik pop Korea. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta adanya keunikan penggunaan variasi bahasa para remaja penggemar musik pop Korea atau lebih dikenal dengan sebutan kpopers di media sosial Line. Peristiwa kebahasaan tidak selalu menyebabkan kesalahan berbahasa, oleh sebab itu perlu adanya penelitian yang dapat mendeskripsikan peristiwa bahasa yang terjadi. Berdasarkan latar belakang, permasalahan dalam penelitian ini (1) Bagaimanakah deskripsi campur kode bentuk kata dalam grup Line pecinta K-Pop? (2) Bagaimanakah deskripsi campur kode bentuk klausa dalam grup Line pecinta K-Pop? (3) Apakah faktor penyebab terjadinya campur kode dalam grup Line pecinta K-Pop? Penggunaan dua bahasa atau lebih dalam kontak bahasa akan mengakibatkan interferensi, alih kode, dan campur kode. Interferensi adalah penggunaan unsur bahasa lain yang dilakukan secara tidak sengaja (tanpa disadari), sedangkan alih kode dan campur kode adalah penggunaan unsur bahasa lain yang dilakukan secara sadar dan memang sengaja digunakan oleh pengguna bahasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik dan jenis penelitian ini penelitian deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini instrumen utama adalah diri peneliti. Tahap penelitian ini meliputi pra lapangan, penelitian dan penulisan laporan. Data dalam penelitian ini berupa komentar para kpopers, sumber data berupa kata-kata dan data pendukung yang berupa tangkapan layar telepon (Screen shoot), sedangkan metode pengumpulan data dengan metode simak dan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dilanjutkan dengan teknik catat. Teknik analisis data dengan teknik analisis deskriptif. Pengecekan keabsahan temuan dengan teknik triangulasi. Simpulan hasil penelitian ini adalah:. (1) Campur kode ke luar bentuk kata paling banyak ditemukan dalam bahasa Inggris. (2) Campur kode ke luar bentuk klausa ditemukan dengan pola SP dan SPO. (3) Faktor penyebab campur kode ke luar paling banyak disebabkan oleh faktor sekedar bergengsi. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, disarankan: (1) peneliti harus menentukan fokus penelitian untuk mempermudah pengambilan data. (2) peneliti selanjutnya agar mempersiapkan buku literatur yang cukup agar saat proses penyusunan penelitian berjalan lancar.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2018-02-14

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE

Vol. 02 No. 03 Tahun 2018

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI