MITOS SENI WAYANG DESA KELUTAN KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK


Author (Penulis)

M. IDFAKUL ZUSAK
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.01.07.0083

Abstract

ABSTRAK M. Idfakul Zusak (13.1.01.07.0083): Mitos Seni Wayang Desa Kelutan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk, Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2017. Mitos merupakan kepercayaan kepada satu dewa atau Tuhan yang dianggap meliputi segala hal dalam alam (kesatuan dengan Tuhan). Mitos diyakini sebagai suatu kejadian pada zaman dahulu mengenai asal mula segala sesuatu yang memberikan sebuah arti dan makna bagi kehidupan masa kini, dan juga menentukan hasil yang di masa akan datang. Penelitian ini membahas mengenai Mitos Seni Wayang Desa Kelutan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk, dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1) Deskripsi mitos seni wayang dilarang diadakan di Desa Kelutan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk? 2) Deskripsi seni wayang yang dilarang, dipercaya masyarakat Desa Kelutan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk? 3) Deskripsi nilai edukasi mitos pelarangan seni wayang di Desa Kelutan Kecamatan Kabupaten Nganjuk Ngronggot? Sesuai pertanyaan penelitian tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan mitos seni wayang Desa Kelutan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Mitos seni wayang di Desa Kelutan memiliki tujuan untuk mengingatkan masyarakat tidak melakukan hal-hal yang menyimpang, seperti judi, pencurian, tindakan kriminal sehingga lingkungan menjadi lebihnyaman dan tidak menggagu ketentraman dalam masyarakat. Demikian dengan adanya mitos tersebut masyarakat dapat terhindar dari peristiwa negatif dan meningkatkan keimanan. Adanya kegiatan seni wayang di Desa Kelutan mengakibatkan perbedaan pemikiran, demikian alasan peneliti memaparkan tujuan: 1) Untuk mendeskripsikan mitos larangan kegiatan pentas seni wayang di Desa Kelutan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk 2) Untuk mendeskripsikan kenapa mitos larangan pentas seni wayang tersebut dipercayai di Desa Kelutan Kecamatan Ngronggot 3) Mendeskripsikan nilai edukasi mitos seni wayang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu secara teoretis dan secara metodologi. Secara teoretis menggunakan Pendekatan antropologis. Pendekatan antropologis adalah ilmu pengetahuan mengenai manusia dalam masyarakat, yaitu menganalisis mitos di masyarakat Desa Kelutan. Secara metodologi menggunakan pendekatan kualitatif, karena data yang diperoleh adalah data deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian ini mendeskripsikan mitos seni wayang di Desa Kelutan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk, yaitu menganalisis tentang gejala-gejala yang terjadi pada masyarakat, pitutur lisan masyarakat be-rupa gugon tuhon yaitu larangan mengadakan Seni Wayang yang jika dilanggar akan menerima dampak yang tidak baik. Pelarangan kegiatan seni wayang di Desa Kelutan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk mengandung nilai edukasi. Fungsi dari adanya mitos terdapat diantaranya menyadarkan masyarakat Desa Kelutan bahwa ada kekuatan-kekuatan ghaib, memberi pengetahuan dan sebagai sarana pendidikan. Pengaruh mitos terhadap masyarakat terwujud dalam aturan yang tidak boleh dilanggar, pengaruh yang mengakibatkan suatu kebaikan. Secara garis besar penduduk memang melarang keras adanya kegiatan seni wayang di Desa Kelutan karena disangkutkan dengan cikal-bakal yang memang tidak suka dan mitos tuturan tersebut menjadi sakral di masyarakat. Dhanyang pe-nunggu Desa adalah sosok laki-laki yang memiliki kekuatan hebat dan ahli dalam bidang Islam, sehingga masyarakat yang mayoritas penduduk Islam bersikeras untuk tidak mengadakan kegiatan seni wayang karena lebih banyak madhorotnya daripada manfaatnya. Masyarakat masih percaya dengan kekuatan mistis dan menyangkut- pautkan peristiwa yang ada menjadi suatu hal pelarangan atau takut. Boleh dipercaya atau tidak, tergantung keyakinan masing-masing. Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun-temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya mitos orang zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya karena di dalam mitos tersebut ada nilai-nilai budaya, religius, sosial dan kepribadian. Kata Kunci : Mitos dan Wayang Kulit.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2018-02-20

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE

Vol. 02 No. 04 Tahun 2018

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI