MAKNA SIMBOLIS MANTRA PADA BUDAYA SELAMATAN PANEN PADI (LABUH PARI) DI DESA SEGAWE KECAMATAN PAGERWOJO KABUPATEN TULUNGAGUNG


Author (Penulis)

SOFI ARIFIN
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.01.07.0064

Abstract

SOFI ARIFIN (13.1.01.07.0064): Makna Simbolis Mantra Pada Budaya Selamatan Labuh Pari DI Desa Segawe Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2018. Karya sastra dapat dipandang sebagai sebuah tanda. Tanda-tanda tersebut akan membentuk sebuah simbol yang memiliki makna. Dalam Masayarakat Jawa selalu ada tradisi yang memiliki simbol dan maknanya. Begitu pula dengan Masyarakat Desa Segawe yang meyakini tradisi Selamatan Padi yang disebut “Labuh Pari”. Tradisi Labuh Pari diturunkan oleh nenek moyang merka sehingga masyarakat tetap melaksanakan kegiatan ini karena mereka meyakini fungsi-fungsinya. Penelitian ini membahas mengenai makna simbolis mantra pada budaya Labuh Pari, dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1) Bagaimana wujud mantra Labuh Pari? 2)Bagaimana makna simbolis pada mantra dan kegiatan pada budaya panen padi (labuh) di Desa Segawe Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung? 3) Apafungsi mantra pada selamatan Labuh Pari? 3)Apa hubungan mantra pada budaya selamatan panen padi (labuh) dengan kehidupan masyarakat Desa Segawe Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung? Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi, karena berhubungan dengan objek verbal. Selain itu, hal yang dikaji berupa masyarakat dan juga kebudayaan. Selain itu antropologi sangat berkaitan dengan bahasa,bahasa akan menghaslikan suatu makna. Makna tersebut kemudian dipercaya, diteladani oleh masyarakat yang kemudian dijadikan suatu kepercayaan. Hasil penelitian ini menunjukkan deskripsi aspek bahasa yaitu bentuk, makna, fungsi, dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat. Masyarakat menggunakan bahasa yang yang difungsikan dalam bentuk mantra antara lain 1) Mantra Labuh Pari sebagai persembahan, (2) Mantra Labuh Pari Sebagai Sedekah, (3) Mantra Labuh Pari Sebagai Menyelamati, (4) Mantra Labuh Pari Sebagaikirim Doa, (5) Mantra Labuh Pari Sebagai Simbol Jati Diri Manusia. Sedangkan makna yang terkandung dalam mantra ini antara lain 1) Mantra Labuh Pari sebagai persembahan, (2) Mantra Labuh Pari Sebagai Sedekah, (3) Mantra Labuh Pari Sebagai Menyelamati, (4) Mantra Labuh Pari Sebagaikirim Doa, (5) Mantra Labuh Pari Sebagai Simbol Jati Diri Manusia. Makna tersebut tetap diyakini masyarakat karena fungsi-fungsinya yang mencakup (1) sebagai alat untuk mendekatkan diri dengan sang pencipta, (2) Sebagai Alat Untuk Berdoa, (3) sebagai alat untuk sedekah, (4) sebagai pelancar rizki, (5) sebagai keselamatan. Sehingga akan berpengaruh bagi kehidupan masyarakat Desa Segawe yaitu berpengaruh pada hubungan manusia dengan Tuhan dan berpengaruh pada hubungan manusia dengan manusia. Kata Kunci : Budaya, Tradisi, Simbol, Makna simbolis, Selamatan

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2018-02-15

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE

Vol. 02 No. 06 Tahun 2018

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI