SIMBOLISME BUDAYA JAWA UPACARA SIRAMAN PENGANTIN DI KABUPATEN KEDIRI


Author (Penulis)

RISKI TRI MAYA
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.01.07.0019

Abstract

ABSTRAK Perkawinan merupakan salah satu peristiwa yang penting dan sakral dalam kehidupan semua manusia. Seperti halnya mengenai upacara siraman pengantin budaya Jawa. Umumnya masyarakat pedesaan selama ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai simbolisme. Hal ini karena sifat budaya yang turun-temurun dari generasi ke generasi. Siraman, dari kata siram yang artinya menguyur atau mandi. Sepasang pengantin akan melakukan upacara siraman satu hari sebelum ijab qabul. Akan tetapi hakikat dari mandi (siraman) dalam upacara pengantin adat Jawa tidak hanya sekedar membersihkan wadag badan tetapi juga membersihkan jiwa. Membersihkan segala gangguan agar supaya pada saat prosesi ijab qabul tidak lagi ada aral yang melintang. Pengantin agar dapat memulai hidup baru dengan keadaan yang bersih dan suci. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Pendekatan ini menggunakan pendekatan arketipal, antropologi budaya, dan antropologi sastra. Data penelitian ini berupa data aspek bentuk simbol, makna simbol, dan fungsisimbol karena adanya kesesuaian dengan kajian penelitian, yaitu Simbolisme Budaya Jawa Upacara Siraman Pengantin di Kabupaten Kediri. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan kursioner. Dalam penelitian ini menempatkan peneliti sebagai instrumen pengumpulan data. Permasalahan peneliti ini adalah (1) Bagaimanakah deskripsi bentuk simbol meliputi: sesaji, kenduri, sungkeman, siraman, dodolan dawet pada tata cara siraman pengantin Jawa di Kabupaten Kediri? (2) Bagaimanakah deskripsi makna simbol meliputi: sesaji, kenduri, sungkeman, siraman, dodolan dawet pada tata cara siraman pengantin Jawa di Kabupaten Kediri? (3) Bagaimanakah deskripsi fungsi simbol meliputi: sesaji, kenduri, sungkeman, siraman, dodolan dawet pada tata cara siraman pengantin Jawa di Kabupaten Kediri? Hasil penelitian ini menunjukkan deskripsi bentuk simbol, makna simbol, dan fungsi simbol yang meliputi: sesaji, kenduri, sungkeman, siraman, dan dodolan dawet dalam tata cara upacara siraman pengantin budaya Jawa yang bertujuan untuk mengingatkan masyarakat luar untuk kembali menjunjung nilai kebudayaan dan keindahan upacara siraman pengantin yang sebenarnya. Bentuk simbol yang terdapat dalam penelitian ini meliputi sesaji, kenduri, sungkeman, siraman, dan dodolan dawet. Bentuk simbol sesaji merupakan sejenis persembahan kepada arwah nenek moyang pada upacara adat di kalangan penganut kepercayaan kuno, seperti suku Jawa. Kenduri merupakan perlengkapan selamatan dan do’a yang akan dipanjatkan untuk meminta kelancaran acara. Sungkeman merupakan bentuk rasa hormat anak kepada orangtua. Siraman merupakan ritual adat Jawa calon pengantin sebelum melakukan ijab qobul, sedangkan dodolan dawet merupakan cara orangtua mengajarkan anak untuk mencari rezeki. Makna simbol merupakan pesan atau amanat yang akan disampaikan atau diinformasikan, untuk mengkomunikasikan terhadap masyarakat mengenai tata cara upacara siraman pengantin yang meliputi sesaji, kenduri, sungkeman, siraman, dan dodolan dawet. Makna simbol sesaji merupakan sejenis persembahan kepada arwah nenek moyang pada upacara adat di kalangan penganut kepercayaan kuno, seperti suku Jawa. Kenduri merupakan perlengkapan selamatan dan do’a yang akan dipanjatkan untuk meminta kelancaran acara. Sungkeman merupakan bentuk rasa hormat anak kepada orangtua. Siraman merupakan ritual adat Jawa calon pengantin sebelum melakukan ijab qobul, sedangkan dodolan dawet merupakan cara orangtua mengajarkan anak untuk mencari rezeki. Fungsi simbol digunakan untuk menafsirkan realitas, merekontruksi realitas, menciptakan tatanan dan menciptakan kesan intelektual. Fungsi simbol yang terdapat pada upacara siraman pengantin meliputi sesaji, kenduri, sungkeman, siraman, dan dodolan dawet. Fungsi simbol sesaji merupakan sejenis persembahan kepada arwah nenek moyang pada upacara adat di kalangan penganut kepercayaan kuno, seperti suku Jawa. Kenduri merupakan perlengkapan selamatan dan do’a yang akan dipanjatkan untuk meminta kelancaran acara. Sungkeman merupakan bentuk rasa hormat anak kepada orangtua. Siraman merupakan ritual adat Jawa calon pengantin sebelum melakukan ijab qobul, sedangkan dodolan dawet merupakan cara orangtua mengajarkan anak untuk mencari rezeki. KATA KUNCI: Simbolisme, Siraman Pengantin, Budaya Jawa

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2018-02-15

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE

Vol. 02 No. 06 Tahun 2018

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI