analisis antineoplastik senyawa physalin pada Physalis angulata berbasis in silico melalui Hedgehog pathways


Author (Penulis)

BAYU GUMURUH BINANGKIT RAHMAT
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.01.06.0053

Abstract

Herba ceplukan (Physalis angulata Linn) merupakan salah satu bahan alam yang digunakan masyarakat untuk pengobatan tradisional sebagai antikanker. Pada penelitian sebelumnya secara in vivo maupun in vitro telah menunjukkan bahwa ekstrak ceplukan efektif menghambat proliferasi berbagai sel kanker. namun aktifitas molekuler serta senyawa aktif apa yang berperan sebagai antikanker pada P. angulata masih belum diketahui. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan mengkonfirmasi penelitian in vivo maupun in vitro terkait aktifitas antineoplastik senyawa yang terkandung dalam ceplukan melalui pendekatan in silico. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan subyek penelitian berupa database struktur senyawa yang terkandung dalam P. angulata. Informasi kode canonical smiles senyawa P. angulata diolah sebagai acuan memprediksi protein target. Selain informasi kode canonical smiles juga diunduh struktur 3D dalam ekstensi .sdf. Database protein target yang didapat diunduh pada laman Protein Data Bank. Bahan yang meliputi database senyawa aktif ceplukan, ligan kontrol, dan protein target dioptimasi dengan cara meminimasi energi dan mengganti energi potensial. Setelah dioptimasi langkah lanjutan yaitu menambatkan secara virtual antara struktur 3D senyawa P. angulata dengan protein target. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program LigPlot+ 1.4.5., Penelitian dilakukan di kampus 1 UN PGRI Kediri mulai bulan februari hingga juni 2017. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah: P. angulata memiliki 17 senyawa metabolit sekunder. Setiap senyawa tersebut memiliki protein target yang beragam. Senyawa physalin B, physalin D, dan physalin F memiliki protein target yang sama yaitu Zinc Finger GLI1 dalam jalur penyandi Hedgehog yang bertindak sebagai antineoplastik. Nilai binding affinity suatu ligan dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu multi-site attachment, streric hindrance, dan orientasi dari ligan. Hal tersebut yang menyebabkan nilai binding affinity GANT61, physalin B, physalin D, dan physalin F berturut-turut -6,7 kcal/mol, -8,3 kcal/mol, -7,5 kcal/mol, dan -8,0 kcal/mol.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-08-24

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE

Vol. 01 No. 05 Tahun 2017

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI