KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP DALAM PEMBELAJARAN HIMPUNAN DENGAN MODEL JUCAMA DITINJAU DARI GENDER


Author (Penulis)

SHINTA DAMAYANTI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.01.05.0131

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah yang menjadi titik penting yaitu penanaman karakter. Salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui proses pendidikan adalah keterampilan berpikir. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan berpikir yang harus dikembangkan. Dalam tuntutan globalisasi yang semakin meningkat diharapkan hal tersebut dapat menjadi bekal untuk bersaing di dunia luar. Tujuan yang diungkap dalam penelitian ini adalah (1) Untuk menjelaskan bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa laki-laki SMP kelas VII setelah pembelajaran himpunan dengan model Jucama. (2) Untuk menjelaskan bagaimana kemampuan berpikir kritis siswa perempuan SMP kelas VII setelah pembelajaran himpunan dengan model Jucama. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek yang diteliti 4 siswa dari SMPN 1 PRAMBON yang terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan kelas VII-9 tahun pelajaran 2017/2018 dengan analisis data triangulasi teknik dan sumber. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Kemampuan berpikir kritis siswa laki-laki setelah pembelajaran himpunan dengan model Jucama adalah siswa laki-laki mampu memberikan penjelasan sederhana, mampu membangun keterampilan dasar, mampu menyimpulkan akan tetapi dalam mengatur taktik dan strategi siswa laki-laki kurang, dalam penyelesaian masalah laki-laki mengerjakan secara runtut dan lengkap. Dalam penyampaian penjelasan dari setiap masalah siswa laki-laki kurang serta tingkat kemampuan berpikir kritis siswa laki-laki adalah kritis. (2) kemampuan berpikir kritis siswa perempuan setelah pembelajaran himpunan dengan model Jucama adalah siswa perempuan mampu memberikan penjelasan sederhana, kurang mampu dalam membangun keterampilan dasar, kurang mampu dalam menyimpulkan dan dalam mengatur taktik dan strategi siswa perempuan juga kurang, dalam penyelesaian masalah siswa perempuan mengerjakan kurang lengkap dan belum runtut. Dalam penyampaian penjelasan dari setiap masalah siswa perempuan sangat baik serta tingkat kemampuan berpikir kritis siswa perempuan adalah tidak kritis Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki mampu memenuhi 3 dari 4 indikator dan siswa perempuan mampu memenuhi 1 dari 4 indikator.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2018-03-26

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE

Vol. 02 No. 07 Tahun 2018

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI