Analisis efisiensi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung terhadap rasio profit margin pada UD. Sugih Jati
Author (Penulis)
JUWET DENOK SETYANINGRUM
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
13.1.01.04.0056
Abstract
Efisiensi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap Rasio Profit Margin. Jadi besar kecilnya profit margin ditentukan oleh dua faktor yaitu laba dan penjualan. Oleh sebab itu untuk memperoleh Rasio Profit Margin yang besar maka perusahaan harus mampu mengendalikan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung agar dapat bertindak se-efisien mungkin, sehingga perusahaan dapat memperoleh laba yang lebih besar dan Profit Margin yang lebih tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung pada UD. Sugih Jati, untuk mendeskripsikan dan menganalisis seberapa besar rasio profit margin yang di capai pada UD. Sugih Jati, dan untuk mendeskripsikan dan menganalisis seberapa besar pengaruh efisiensi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung terhadap rasio profit margin pada UD. Sugih Jati. Pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian expost facto. Data penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari UD. Sugih Jati. Teknik pengambilan sampel menggunakan purpose sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa Rasio Profit Margin pada Mebel UD. Sugih Jati pada tahun 2016 sebesar 10,51%. Berdasarkan analisa Profit Margin pada Mebel UD. Sugih Jati yaitu Rasio Profit Margin kurang dari 20%. Maka dapat diartikan jika ratio rendah menandakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba masih rendah pada tingkat penjualan tertentu. Sehingga laba bersih perusahaan dapat dikatakan tidak baik atau kurang efisien. Agar diperoleh Rasio Profit Margin yang tinggi, makan bagi manajemen perusahaan untuk lebih memperhatikan tingkat efisiensi biaya tenaga kerja langsung, seperti mencari supplier yang memberikan harga bahan baku yang lebih murah agar pengendalian biaya bahan baku lebih efisien.