Pengelolaan Aktivitas Penambah Nilai dan Aktivitas Bukan Penambah Nilai Melalui Analisis Manufacturing Cycle Effectiveness (MCE) dalam Meningkatkan Efisiensi Produksi pada PT Lotus Indah Textile Industries
Author (Penulis)
LULUK KHOIRIYAH
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
13.1.01.04.0047
Abstract
PENGELOLAAN AKTIVITAS PENAMBAH NILAI DAN AKTIVITAS BUKAN PENAMBAH NILAI MELALUI ANALISIS MANUFACTURING CYCLE EFFECTIVENESS (MCE) DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES NGANJUK
Luluk Khoiriyah
13.1.01.04.0047
FKIP – PendidikanEkonomi
lulukhoriyah22@gmail.com
Tjetjep Yusuf A. danLinawati
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi bahwa perusahaan manufaktur dalam proses produksinya terdapat aktivitas bukan penambah nilai dan menyebabkan kinerja produksi tidak efisien. Perusahaan perlu mengidentifikasi aktivitas yang termasuk penambah nilai dan aktivitas bukan penambah nilai dalam proses produksi melalui analisis MCE. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengelolaan aktivitas penambah nilai dan aktivitas bukan penambah nilai melalui analisis manufacturing cycle effectiveness untuk meningkatkan efisiensi produksi pada PT Lotus Indah Textile Industries Nganjuk. Penelitian ini menggunakan metode expost facto dengan pendekatan kuantitatif, dilakukan pada PT Lotus Indah Textile Industries Nganjuk. Populasi dalam penelitian ini seluruh jumlah konsumsi waktu pada tahun 2013 sampai saat ini. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sampelnya konsumsi waktu tahun 2015-2016. Metode pengumpulan data menggunakan cara wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menggunakan MCE diketahui perhitungan aktivitas penambah nilai tahun 2015 sebesar 49,94% dan tahun 2016 sebesar 50,17%. Aktivitas bukan penambahan nilai pada tahun 2015 sebesar 52,57% dan pada tahun 2016 sebesar 49,83%. Berpengaruh dengan tingkat efisiensi produksi yang masih rendah yaitu tahun 2015 sebesar 0,9 dan tahun 2016 sebesar 0,97. Berdasarkan hasil perhitungan pada tahun 2015-2016 belum mencapai efisiensi produksi yang ideal, karena ada penurunan aktivitas bukan penambahan nilai sebesar 0,23% namun efisiensi produksi meningkat sebesar 0,06. Dari hasil penelitian penulis menyarankan kepada perusahaan lebih bijak lagi dalam mengidentifikasi aktivitas yang termasuk aktivitas penambah nilaidan aktivitas bukan penambah nilaidengan menggunakan MCE karena MCE dijadikan sebagai dasar dalam mengelola aktivitas, khususnya terhadap aktivitas bukan penambah nilai.
Kata Kunci: Aktivitas penambahan nilai dan aktivitas bukan penambahan nilai, Manufacturing Cycle Effectiveness (MCE), efisiensi produksi.