Perlakuan Produk Rusak dalam Perhitungan Biaya Produksi untuk Menentukan Harga Jual Produk pada Modern Bakery


Author (Penulis)

EKA PRATIWI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.01.04.0035

Abstract

Abstrak Eka Pratiwi: Perlakuan Produk Rusak Dalam Perhitungan Biaya Produksi Untuk Menentukan Harga Jual Produk Pada Modern Bakery Franchise, Skripsi, Pendidikan Ekonomi, FKIP UN PGRI Kediri, 2017. Penelitian ini didasari oleh adanya suatu permasalahan yang dialami oleh perusahaan selama proses produksi. Ketika proses produksi berlangsung, tidak menutup kemungkinan untuk tidak terjadinya produk rusak. Produk rusak yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki menjadi produk jadi ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan produknya dimasa yang mendatang. Oleh karena itu, produk rusak harus diperhatikan dan diperhitungkan dengan benar supaya memiliki kontribusi bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan produk rusak yang tidak laku dijual dalam perhitungan biaya produksi untuk menentukan harga jual produk sehingga dapat memberikan kontribusi laba yang optimal bagi perusahaan Modern Bakery Franchise. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan populasi yang digunakan merupakan 10 jenis kue dan roti. Data produksi dan jumlah karyawan merupakan data yang diperoleh dari perusahaan. Dari 10 jenis kue dan roti, yang digunakan sebagai sampel penelitian yaitu 4 jenis kue yakni; mini roll, mini tart, roti manis dan donat. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling, sehingga ditetapkan empat data yang digunakan sebagai sampel penelitian. Hasil yang diperoleh setelah melakukan perhitungan biaya produksi dengan metode harga pokok produksi full costing yaitu Rp 28.344.300, jumlah harga pokok penjualan yang sesungguhnya yaitu Rp 36.953.800, jumlah laba yang diperoleh perusahaan sebenarnya sebesar Rp. 7.790.760, sehingga dalam penelitian ini terdapat selisih antara metode perusahaan dengan metode full costing. Sementara itu, laba yang diperoleh perusahaan yang sebenarnya setelah melakukan proses perhitungan produk rusak yaitu sebesar Rp. 10.700.852,18 Laba perusahaan sebelum perusahaan memperhitungkan produk rusak yaitu sebesar Rp 4.237.500,- dan setelah perusahaan melakukan perhitungan produk rusak yaitu sebesar Rp 4.770.150,06,-. Karena terdapat selisih yang cukup besar itu, dikhawatirkan akan berpengaruh pada kelangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, perusahaan harus mampu meminimalisir jumlah produk rusak dengan cara mempekerjakan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya, khususnya dalam proses produksi. Perusahaan dapat memberikan reward atau penghargaan sebagai motivasi terhadap pekerja jika mampu mengurangi jumlah timbulnya produk rusak. Perusahaan juga dapat mengikut sertakan pegawainya dalam acara seminar atau pelatihan-pelatihan mengenai produk roti dan kue. Kata Kunci : Produk Rusak, Harga Pokok Produksi, Harga Jual

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2018-02-13

JOURNAL

Simki-Economic

ISSN

2599-0748

ISSUE

Vol. 02 No. 01 Tahun 2018

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI