PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN YURISPRUDENSI INQUIRY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PERAN SERTA DALAM SISTEM POLITIK DI INDONESIA SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI
Author (Penulis)
WAHYU FITRI NINGARI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
13.1.01.03.0004
Abstract
Wahyu Fitri Ningari: Pengaruh Model Pembelajaran Yurisprudensi Inquiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peran Serta Dalam Sistem Politik di Indonesia Siswa Kelas X SMK PGRI 3 KEDIRI, Skripsi, PPKn, FKIP UN PGRI Kediri, 2017.
Kata kunci: Yurisprudensi Inquiri, Metode Ceramah, kemampuan berpikir kritis, Peran Serta dalam Sistem Politik di Indonesia.
Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa pembelajaran PPKn di SMK masih didominasi oleh aktivitas klasikal dengan dominasi pada peran guru. Akibatnya suasana kelas monoton, pasif, dan membosankan. Hal tersebut nampak dari kemampuan berpikir kritis siswa rendah.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) Apakah ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah menggunakan Model Pembelajaran Yurisprudensi Inquiri? (2) Apakah ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah menggunakan Metode Ceramah? (3) Apakah ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara menggunakan Model Pembelajaran Yurisprudensi Inquiri dibandingkan dengan Metode Ceramah?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas X SMK PGRI 3 KEDIRI. Penelitian dilaksanakan menggunakan instrumen berupa RPP, dan angket kemampuan berpikir kritis.Pengambilan data berupa angket pre tes dan pos tes sebanyak 25 pernyataan. Metode pengujian hipotesis dengan menggunakan paired sample test dan independent sample test.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Terbukti ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah menggunakan Model Pembelajaran Yurisprudensi Inquiri (2) Terbukti tidak ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah menggunakan Metode Ceramah (3) Terbukti ada perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa antara menggunakan Model Pembelajaran Yurisprudensi Inquiri dibandingkan dengan Metode Ceramah.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) Tujuan pokok penggunaan Model Pembelajaran Yurisprudensi Inquiri adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Oleh sebab itu guru sebagai pelaksana pembelajaran harus mengutamakan proses yang mendukung terciptanya suasana kerja kelompok. (2) Guru masih perlu meneliti terus menerus, untuk membuktikan apakah Model Pembelajaran Yurisprudensi Inquiri sesuai dengan seluruh karakteristik materi dan karakteristik siswa.