UPACARA MANUSUK SIMA MASA PEMERINTAHAN RAJA KAYUWANGI DYAH LOKAPALA DAN KONTRIBUSINYA DALAM PENGEMBANGAN WISATA TRADISI DI KOTA KEDIRI


Author (Penulis)

PRIDHA ALIEF PRAYOGA
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

13.1.01.02.0010

Abstract

ABSTRAK Alief Prayoga, Pridha : Upacara Manusuk Sima masa pemerintahan Raja Kayuwangi Dyah Lokapala dan kontribusinya dalam pengembangan wisata tradisi di Kota Kediri. Skripsi. Pendidikan Sejarah. FKIP UN PGRI Kediri. 2017. Kata kunci : Manusuk Sima, Pengembangan wisata tradisi Penelitian ini di latarbelakangi oleh adanya pemikiran dalam rangka meningkatkan pemeliharaan dan pengembangan serta sebagai upaya penyelamatan kebudayaan daerah yang berefek kepada kebudayaan nasional, maka usaha inventarisasi, dokumentasi serta pengenalan kepada masyarakat umum sangatlah diperlukan. Berdasarkan pemikiran tersebut peneliti menganggap bahwa penelitian mengenai upacara Manusuk Sima masa pemerintahan Raja Kayuwangi Dyah Lokapala dan kontribusinya dalam pengembangan wisata tradisi di Kota Kediri merupakan hal yang layak diteliti dan ditulis. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana sejarah upacara Manusuk Sima pada masa pemerintahan Raja Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala. 2) bagaimana pelaksanaan upacara Manusuk Sima pada masa pemerintahan Raja Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala. 3) bagaimana upacara Manusuk Sima dikembangkan untuk wisata tradisi di Kota Kediri. 4) bagaimana upaya guna mengatasi kendala yang dihadapi dalam upacara Manusuk Sima. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dalam pengambilan datanya menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Upacara Manusuk Sima merupakan kebudayaan yang melekat pada masa kerajaan hindu-budha. Raja Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala merupakan raja ke 8 Mataram Jawa Tengah, kaitannya dengan upacara Manusuk Sima raja ini telah memberikan tanah Sima kepada Pu Catura sebagai tanah perdikan di Kwak yang ditulis dalam prasasti Kwak I hingga Kwak V. Tatacara upacara Manusuk Sima adalah Pemberian pasek-pasek, Persajian, Makan bersama, Penyumpahan oleh sang Makudur, Menambah daun, Kesenian, Maparimwani, Menancapkan batu Sima. Kota kediri dalam penetapan hari jadinya mencoba merekontruksi kembali upacara Manusuk Sima sebagi wisata tradisi serta sarana edukatif di Kota Kediri adapun kendala yang dihadapi adalah golongan fanatik tidak setuju terhadap pelaksanaan upacara Manusuk Sima

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-08-16

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE

Vol. 01 No. 06 Tahun 2017

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI