Abstrak
Kata Kunci :perceraian orang tua, percaya diri siswa
Penelitian ini dilatar belakangi pengalaman peneliti selama melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan di SMK Pemuda Papar. Beberapa Siswa tampak memiliki sifat malu bertanya, tingkat interaksi sosial yang pasif dan cenderung tidak mempunyai keberanian dalam mengemukakan pendapat pada setiap aktifitas belajar. Beberapa siswa tersebut tampak berbeda dengan teman sekelasnya yang lain.
Percaya diri adalah sikap positif yang dimiliki individu untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal tersebut juga diartikan sebagai suatu sikap atau persaan yakin terhadap diri sendiri sehingga individu tidak cemas dalam segala tindakan. Faktor yang mempengarui rasa percaya diri meliputi, kemampuan pribadi, interaksi sosial, dan konsep diri. Perceraian adalah perpisahan ikatan hubungan suami dan istri.
Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan subyek empat siswa kelas XI SMK Pemuda Papar. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat partisipan, penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data mengunakan indepth interview dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analsis data interaktif Miles Huberman.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah gambaran kondisi tingkat percaya diri siswa anak korban perceraian menunjukan bahwa ke empat subjek tersebut ada tiga diantaranya memiliki tinggkat kepercayaan diri rendah dengan jalas seperti hubungan dengan orang lain yang kurang bersosialisasi, nilai akademis ke tiga subjek kurang. Hal ini terjadi karena keterpaksaan kondisi yang dihadapi karena realitas kehidupan yang tidak bisa dihindari.
Berdasarkan hasil penelitian ini keempat subyek yang diteliti tiga diantaranya memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah dengan gejala seperti hubungan dengan orang lain yang kurang dan nilai akademik yang kurang baik. Berdasarkan hasi penelitian ini maka guru pembimbing diharapkan untuk benar-benar memainkan perannya memberikan pelayanan pengentasan masalah
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, R. 1992. Rahasia Membangun Kepercayaan Diri. (R. Wiryadi, Trans.). Jakarta: Binarupa Aksara.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Azis, Abdul 2001. Konsep Kepercayaan diri. Jakarta: Gema Insani Press.
Centi, P. J. 1995. Mengapa Rendah Diri . Yogyakarta : Kanisius.
Drajat , Z. 1994. Remaja, Harapan dan Tantangan. Jakarta : CV. Ruhama.
Levinger, G. 2004. Altruism in marriage. Journal of Marriage and the Family, 27, 32-33
Hakim, Gamma R.E. 2004. Perbedaan Kepercayaan Diri Siswa Peserta Program Akselerasi dan Non Akselerasi Di SMA Negeri 3 Malang. Malang: Skripsi. Universitas Negeri Malang.
Ihromi, T. O. 2004. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Kriyantono, Rachmat.2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Kusuma. 2005. Percaya Diri dalam Psikologi. [online]. Tersedia dalam http://www.masbow.com/2009/08/percaya-diri-dalam-psikologi.html?m=1
Lauster, P. 2002. Test Kepribadian (Cecilia, G. Sumekto, Trans.). Yogyakarta: Kanisius. Tes Kepribadian (Alih Bahasa: D.H Gulo). Edisi Bahasa Indonesia. Cetakan Ketigabelas. Jakarta: Bumi Aksara
Masbow. 2009. Percaya Diri Dalam Psikologi. Online. (http://www.masbow.com). Diakses tanggal 1 Mei 2011.
Miles, Mattew B dan Amichael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohisi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Moleong, Lexy J. 2007 Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung
Rini, Jacinta F 2002. Memupuk rasa percaya diri. Tersedia : http//e- psikologi.com/dewasa/161002 htm [16 Oktober 2002]
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sukmadinata, Nana sy 20015. Metodelogi peneitian pendidikan Bandung. Rosdakrya