Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil pengamatan peneliti selama melaksanakan kegiatan PPL 2 di SMAN 4 Kediri, bahwa terdapat perilaku siswa yang menunjukkan kurangnya terjadi komunikasi antar siswa di lingkungan sekolah. Siswa lebih suka menggunakan media sosial dari pada berbaur dengan teman-teman yang lain pada waktu istirahat, dikhawatirkan mereka memiliki percaya diri yang rendah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan media sosial memiliki hubungan dengan tingkat percaya diri siswa kelas XI IIS SMAN 4 Kediri Tahun ajaran 2017/2018 ?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS yang menggunakan media sosial Whatsapp dan Instagram berjumlah 151 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan sampel yang diambil sejumlah 38 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket penggunaan media sosial dan angket percaya diri siswa. Hasil kuesioner angket percaya diri siswa menunjukkan bahwa 2,6% siswa memiliki tingkat percaya diri sedang, 79% siswa memiliki tingkat percaya diri tinggi, dan 18,4% siswa memiliki tingkat percaya diri sangat tinggi. Sedangkan hasil angket penggunaan media sosial menunjukkan 7,9% siswa kadang-kadang menggunakan media sosial, 81,6% siswa jarang menggunakan media sosial, dan 10,5% siswa sering menggunakan media sosial. Data yang diperolih dari angket-angket tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Hasil analisis data menunjukkan bahwa diketahui rhitung sebesar 0,252 dan rtabel sebesar 0,3202 dengan taraf signifikansi 5%, maka rhitung (0,252) < rtabel (0,3202) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak dan H0 diterima. Hal ini berarti “tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan media sosial terhadap tingkat percaya diri siswa kelas XI di SMAN 4 Kediri tahun ajaran 2017/2018”. Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan media sosial terhadap tingkat percaya diri siswa, maka untuk meningkatkan percaya diri siswa, guru BK diharapkan lebih memperhatikan faktor lain seperti fisik, mental, serta faktor sosial. Sedangkan untuk peneliti selanjutnya diharapkan di masa yang akan datang akan dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan faktor dan variabel yang berbeda.
Arikunto,S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Cicilia. 2006. Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Intensitas Penggunaan Media Sosial pada Tahap Remaja Awal. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Hakim, 2004. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.