PENGARUH BENTUK RIGI-RIGI AYUNAN TERHADAP KEKUATAN TARIK SAMBUNGAN PLAT BAJA ST 41 MENGGUNAKAN TEGANGAN 70 A DENGAN ELEKTRODA Rb. 26


Author (Penulis)

D. FIRMANDIKA ADVENDA ANGGIAWAN
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.03.01.0061

Abstract

Abstrak D.Firmandika Advenda A : Pengaruh Bentuk Rigi-rigi Ayunan terhadap Kekuatan Tarik Sambungan Plat Baja ST.41 Menggunakan Tegangan 70 A dengan Elektroda Rb. 26, Skripsi, Teknik Mesin Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2016. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman sendiri pada saat PKL di PT Lotus Indah Textile Industries pada saat pengelasan memperoleh hasil yang tidak memuaskan. Dari berbagai masalah tersebut diatas sangat penting mempunyai keahlian dalam sitem pengelasan yang baik.Pengelasan yang sering digunakan dalam dunia kontruksi secara umumadalah pengelasan dengan menggunakan metode pengelasan dengan busur nyalalogam terlindung atau biasa disebut Shielded Metal Arc Welding (SMAW). Baja adalah besi karbon campuran logam yang dapat berisi konsentrasi dari elemen campuran. Ada ribuan campuran lainya mempunyai perlakuan bahan dan komposisi yang berbeda. Sifat mekanis baja adalah Sensitif kepada isi dari pada karbon yang mana secara normal kurang dari 1,0%C. Sebagian dari baja umum digolongkan menurut konsentrasi karbon yakni baja rendah,baja sedang dan baja tinggi. Baja St. 41 merupakan baja karbon rendah yang mengandung karbon dibawah 0,3% dengan kekuatan tarik minimun 41 kg/mm². Selain itu, secara ekonomis baja St. 41memiliki nilai lebih murah dari pada baja AISI 1045. St. adalah singkatan dari stahl dalam bahasa Jerman, atau steel dalam bahasa Inggis. Digunakan standar Jerman karena pada umunya baja Jerman merupakan baja yang paling kuat digunakan sebagai kontruksi-kontruksi pemesinan. Pengklarifikasian baja karbon menurut standar America Internasional and Steel Iron ( AISI ) dan Society fom Automotive Engines( SAE ). Metode yang dipakai adalah metode deskriptif yaitu adalah salah satu jenis metode penelitianyang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Pada umumnya tujuan utama penelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek subjek yang di teliti secara tepat. Dari latar belakang masalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa Pada rigi-rigi ayunan terkesan sangat lebar dan berayun. Pada rigi-rigi tarik menghasilkan kekuatan tarik yang baik tetapi terkesan sangat kecil dan tak berayun. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti antara lain: Perlu diperhatikantentang tegangan dalam suatu pengelasan pemilihan bahan dan yang paling penting adalah pengaruh pemilihan rigi-rigi yang paling baik dalam suatu penyambungan. Kata Kunci : Rigi-rigi ayunan, plat baja ST.41, tegangan 70 A, elektroda Rb. 26.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2016-08-14

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI