ANALISA FARIASI COIL AFTERMARKET TERHADAP DAYA PADA MOTOR YAMAHA VEGA R 110 CC TAHUN 2004


Author (Penulis)

BUDI SANTOSO
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.03.01.0016

Abstract

ABSTRAK Budi Santoso: Analisa Variasi Koil Aftermarket terhadap Daya pada Yamaha Vega R 110 Tahun 2004, Skrpsi, Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2016. Performa mesin standar yang kurang maksimal membuat banyak dari sebagian masyarakat memutuskan untuk mengaplikasikan produk-produk aftermarket untuk meningkatkan peforma mesin. Di dunia otomotif untuk meningkatkan peforma mesin bisa dilakukan dengan memaksimalkan kinerja dari sistem pengapian guna memperbesar percikan bunga api dari busi agar campuran bahan bakar dan udara bisa terbakar dengan sempurna. Pembakaran yang sempurna akan menyebabkan kinerja motor menjadi meningkat. Oleh karena itu penggunaan koil racing sebagai piranti yang bertugas untuk memperkuat percikan bunga api pada busi diharapkan mampu meningkatkan daya secara optimal. Dengan mengetahui daya yang dihasilkan dari penggunaan koil racing pada sepeda motor standar, maka diharapkan pada bahan dan teknologi koil racing dapat diterapkan pada koil standar produksi pabrikan resmi. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan: ( 1) Untuk mengetahui daya yang dihasilkan sebuah sepeda motor yang menggunakan koil standar (2) Untuk mengetahui daya yang dihasilkan sebuah motor yang menggunakan koil racing (3) Untuk menemukan adanya perbedaan daya yang yang dihasilkan antara motor yang menggunakan koil standar dan yang menggunakan koil racing. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen. Objek dalam penelitian ini adalah Yamaha Vega R 110. Analisis hasil penelitian yang dipakai adalah analis varian (Anova) dengan menggunakan program SPSS 21 For Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya terendah yang dihasilkan koil standar adalah 3,50 Hp pada putaran mesin 4250 rpm dan daya tertinggi yang dihasilkan adalah 4,50 Hp pada putaran mesin 6000 rpm. Sedangkan daya terendah yang dihasilkan koil racing choho adalah 3,50 Hp pada putaran mesin 4250 rpm dan daya tertinggi yang dihasilkan adalah 5,00 Hp pada putaran mesin 6250 rpm. Sedangkan daya terendah yang dihasilkan koil racing kitaco adalah 3,70 Hp pada putaran mesin 4250 rpm dan daya tertinggi yang dihasilkan adalah 5,30 Hp pada putaran mesin 6250 rpm. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan koil racing pada sepeda motor memberikan pengaruh yang positif terhadap daya yang dihasilkan. Dimana daya yang dihasilkan dengan menggunakan koil racing lebih tinggi daripada daya yang dihasilkan dengan menggunakan koil standar, terdapat daya yang signifikan antara motor yang menggunakan koil standar dengan yang menggunakan koil racing. Dengan demikian dapat disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penggunaan koil racing dengan variasi saat pengapian (ignition timing) terhadap emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar. Kata Kunci : Koil standart, koil racing, sistem pengapian, daya, sepeda motor.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-21

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI