ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI
Author (Penulis)
ARDHI ARYANTO
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
12.1.02.01.0179
Abstract
ABSTRAK
ARDHI ARYANTO : Analisis Penerapan Activity-Based Costing System Untuk Menentukan Harga Pokok Produksi Pada Perusahaan MEAH DELIMA BAKERY Kota Kediri Tahun 2015
Kata kunci : Harga Pokok Produsksi, Activity-Based Costing System, Sistem Tradisional, Cost Driver, Biaya Overhead Pabrik
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang. Penelitian ini mempunyai tiga tujuan utama. Pertama, bertujuan untuk mengetahui perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode tradisional yang digunakan oleh perusahaan. Kedua, untuk mengetahui perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Activity-Based Costing System. Ketiga, untuk mengetahui perbedaan besarnya Harga Pokok Produksi pada perusahaan dengan menggunakan metode tradisional dan Activity-Based Costing System.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi yaitu teknik dengan cara mengumpulkan data melalui dokumen-dokumen perusahaan mengenai data yang terkait dengan Harga Pokok Produksi. Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Harga Pokok Produksi pada Perusahaan MERH DELIMA BAKERY. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah data-data yang berhubungan dengan penentuan Harga Pokok Produksi.
Harga Pokok Produksi dengan metode tradisional diperoleh hasil untuk Type 1(kecil) adalah sebesar Rp. 2.346 dan untuk Type 2(sedang) sebesar Rp. 3.925 sedangkan untuk Type 3(besar) sebesar Rp. 7.983. Harga Pokok Produksi menggunakan Activity-Based Costing System diperoleh hasil Harga Pokok Produksi untuk Type 1(kecil) adalah sebesar Rp.2.228, untuk Type 2(sedang) sebesar Rp. 3.919 dan untuk Type 3(besar) sebesar Rp. 8.390. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Activity-Based Costing System apabila dibandingkan dengan metode tradisional maka memberikan hasil yang lebih kecil kecuali pada Type 3(besar). Perbedaan yang terjadi disebabkan karena pembebanan biaya overhead pada masing-masing produk. Pada metode tradisional biaya overhead pada masing-masing produk hanya dibebankan pada satu cost driver saja yaitu jumlah unit produksi. Pada Activity-Based Costing System biaya overhead pada masing-masing produk dibebankan pada beberapa cost driver sehingga Activity-Based Costing System mampu mengalokasikan biaya aktivitas kesetiap produk secara tepat berdasar konsumsi masing-masing aktivitas. Perusahaan MERAH DELIMA BAKERY memiliki banyak aktivitas selama proses produksi. Menggunakan metode Activity-Based Costing System, perhitungan harga pokok produksi akan lebih tepat.