MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KARTUN ANIMASI UNTUK ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA TEGOWANGI KECAMATAN PLEMAHAN KABUPATEN KEDIRI
Author (Penulis)
AGUSTIJAH NUSANTARI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
12.1.01.11.0556
Abstract
ABSTRAK
Anak usia taman kanak-kanak adalah yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang mempunyai karakteristik yang unik. Salah satu karakteristik yang unik tersebut mempunyai rasa ingin tahu yang besar serta antusias terhadap sesuatu yang ada disekelilingnya. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan berbicara diperoleh data dari 15 anak didik yang ada di kelompok A TK Dharma Wanita Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, hanya mencapai ketuntasan 33,33%. Penilaian tersebut diambil berdasarkan minat, kemampuan bicara, keberanian dan keaktifan anak dalam kegiatan bercerita.
Berlatar belakang di atas maka peneliti ingin mengadakan penelitian tindakan kelas dengan rumusan masalah “Apakah melalui media audio visual kartun animasi dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada anak kelompok A TK Dharma Wanita Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri?”
Kegiatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian model Kemmis dan Mc. Tagart menurut Arikunto (2012 : 16), yang di dalam siklus atau putran terdiri atas empat komponen yang dilaksanakan secara bertahap. Keempat komponen tersebut adalah : (a) Perencanaan (planning), (b) tindakan (acting), (c) Observasi(observation), dan (d) refleksi (reflection). Hasil dari penelitian SIklus I diperoleh prosentase kebarhasilan sebanyak 53%, Siklus II perolehan nilai ketuntasan sebanyak 67% dan siklus III diperoleh ketuntasan sebasar 86%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran melalui Media Audio visual kartun animasi dapat dibuktikan kebenarannya untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak Kelompok A di TK Dharma Wanita Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, dan disarankan agar peneliti selanjutnya untuk menggunakan Media audio visual kartun animasi ini dalam upaya meningkatkan kemampuan berbicara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan dalam penelitian ini, diterima