PENGARUH MODEL CONTECTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN MENENTUKAN SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG SEDERHANA PADA SISWA KELAS IV SDN 2 BANARANKULON KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2016-2017


Author (Penulis)

SUPRIYANTO
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.10.0487

Abstract

0Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil pengamatan, bahwa kemampuan menentukan sifat-sifat bangun ruang siswa kelas 4 SDN 2 Banarankulon masih rendah. Buktinya dari hasil ulangan 70% siswa mendapatkan nilai0di0bawah0KKM0yang0telah ditentukan0sekolah. Hal0ini0disebabkan guru masih melaksanakan pembelajaran menggunakan metode konvensional yang hanya berpusat pada guru. Sehingga menyebabkan siswa cenderung kurang aktif, siswa merasa cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran dan siswa kurang memahami materi yang diberikan0oleh0guru. Salah0satu model pembelajaran yang menyenangkan, efektif dan variatif dalam meningkatkan pemahaman siswa adalah model0CTL. 0 Rumusan0masalah0yang0diajukan0yaitu:1)BBagaimana0kemampuan menentukan bangun ruang sederhana sebelum menggunakan model0contextual teaching0and0learning siswa kelas 4 SDN II Banarankulon?. 2) Bagaimanakah kemampuan0menentukan bangun ruang sederhana0sesudah0menggunakan model contextual0teaching0and0learning siswa kelas 4 SDN II Banarankulon?. 3) Adakah pengaruh model0CTL0terhadap kemampuan menentukan bangun ruang sederhana siswa kelas 4 SDN II Banarankulon?. Subyek penelitian ini siswa kelas IV SDN 2 Banarankulon dengan jumlah 20 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan tes dan angket. Sedangkan instrumen penelitian menggunakan soal pilihan ganda berjumlah 20 soal. Teknik analisis data menggunakan rumus rata-rata dan uji-t. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Kemampuan0menentukan0bangun0ruang0sederhana sebelum menggunakan0model contextual0 teaching0and0learning siswa kelas 4 SDN0II0Banarankulon, 0Kecamatan. Bagor, 0abupaten0Nganjuk, 0 masih rendah < 70. Hasil ini dibuktikan dari nilai rata-rata pretest yang diperoleh adalah 63,5 sehingga belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70. 2) Kemampuan menentukan bangun ruang sederhana sesudah menggunakan model0contextual0teaching0and0learning siswa kelas 4 SDN II Banarankulon, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, tinggi di atas atau sama dengan KKM 70. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata posttest yang diperoleh adalah 84,5 sehingga di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70. 3) Terdapat pengaruh yang signifikan0penggunaan0model0CTL0terhadap0kemampuan0menentukan0bangun0ruang0sederhana siswa0kelas 40SDN0II0Banarankulon, 0Kecamatan0Bagor, 0Kabupaten Nganjuk. 0Hal ini dapat dibuktikan dari thitung 7,5 ? ttabel 2,086 pada taraf signifikan 5%, sehingga Ha diterima. Kata kunci: 0Model0Pembelajaran0CTL, 0Kemampuan0Menentukan0Bangun0ruang Sederhana0

Keyword

a

Reference

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003. Tentang Sistem Pen-didikan Nasional. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Pe-nelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2015. Model Penelitian Kuanti-tatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2010. Mendesain Model Pembela-jaran Inovative: Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

PUBLISHED

2019-07-25

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE

Vol. 03 No. 04 Tahun 2019

Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI