Penelitian ini dilaterbelakangi oleh hasil observasi diketahui bahwa, kmampuan mengidetifikasi sumber energi dan kegunanya pada siswa kelas tiga Sekolah Dasar Negri Bajulan yang belum mencapai 75 (Kriteria Kentuntasa Minimal). Buktinya, diketahui dari hasil ulangan harian 10 siswa yang bisa mencapai Kriteria Kentuntasa Minimal. Hal itu disebabkan oleh pembelajaran bersifat konvensional yang hanya berpusat pada guru.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana kmampuan mengidentifikasi sumber energi dan kegunanya dengan meggunakan model pembelajaran Student Teams Achivement Division didukung media lingkungan pada siswa kelas tiga Sekolah Dasar Negri Bajulan 1? (2) Bagaimana kmampuan mengidentifikasi sumber energi dan kegunanya dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achivement Division tanpa didukung media lingkungan pada siswa kelas tiga Sekolah Dasar Negri Bajulan empat? (3) Adakah pengaruh model pembelajaran Student Teams Achievement Division didukung media lingkungan terhadap kemampuan mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya pada siswa kelas tiga Sekolah Dasar Negri Bajlan?
Penelitian ini menggunakan teknik penelitian eksperimen dengan desain Posstest-Only Control Design. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dan subyek pada siswa kelas tiga Sekolah Dasar Negri Bajlan berjumlah 24 dan SD Negeri Bajulan 4 berjumlah 24 siswa.Teknik pengumpulan data berupa angket dengan instrumen checklits dan tes dengan bentuk instrumen berupa soal uraian berjumlah 20. Teknik analisis data statistik berupa nilai rata-rata dan inferensial berupa uji-t yang dipakai di penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa. (1) siswa kelas tiga Sekolah Dasar Negri Bajlan 1 tahun ajaran 2018/2019 mampu mengidentifikasi sumber energi dan kegunanya dengan model STAD didukung media lingkungan, dengan nilai rata-rata di atas Kriteria Kentuntasa Minimal sebesar 83,54. (2) siswa kelas tiga Sekolah Dasar Negri Bajulan 4 tahun ajaran 2018/2019 mampu mengidentifikasi sumber energi dan kegunanya dengan model STAD tanpa didukung media lingkungan, dengan nilai rata-rata di bawah Kriteria Kentuntasa Minimal yaitu sebesar 72,29 75. (3) Ada pengaruh yang signifikan model STAD didukung media lingkungan terhadap kmampuan mengidentifikasi sumber energi dan kegunanya siswa kelas tiga Sekolah Dasar Negri Bajulan. Hasil analisis menunjukan adanya pengaruh signifikan pada taraf 5%, diperoleh thitung> ttabel yaitu 5,426 > 2,024.
Kata kunci:Model STAD, Media lingkungan,Mengidentifikasi Sumber Energi dan Kegunaannya.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo.
Trianto. 2010. Mendesian Model Pembelajran Inovatif-Progesif. Jakarta: Kencana.
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algeindo.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.