KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BERTEMU MATAHARI KARYA BASKARA T. WARDAYA


Author (Penulis)

OKTAVIANA DWI NINGTYAS
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.07.0080

Abstract

Oktaviana Dwi Ningtyas: Konflik Batin Tokoh Utama dalam Novel Bertemu Matahari Karya Baskara T. Wardaya, Skripsi,Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2016. Kata Kunci : novel “Bertemu Matahari”, aspek struktural dan aspek psikologi. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan penelitian, bahwa tokoh – tokoh dalam suatu karya sastra khususnya novel, memiliki aspek psikologi yang dapat menarik perhatian. Sehingga dapat digunakan sebagai pembelajaran tentang bagaimana psikologi seseorang dalam kehidupan sehari – hari. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah deskripsi tema, alur dan tokoh dalam novel “Bertemu Matahari” karya Baskara T Wardaya? (2) Bagaimanakah deskripsi konflik batin yang meliputi kesedihan dalam novel “Bertemu Matahari” karya Baskara T Wardaya? (3) Bagaimanakah deskripsi konflik batin yang meliputi kecemasan dalam novel “Bertemu Matahari” karya Baskara T Wardaya? Penelitian ini menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan berdasarkan teoritis dan pendekatan berdasarkan metodologis. Pendekatan berdasarkan teoritis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konflik dan berdasarkan metodologi dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini termasuk jenis analisis teks atau analisis isi. Novel merupakan bentuk prosa paling baru sebab novel muncul setelah roman dan cerpen. Aziez (2010:2), menjelaskan novel adalah sebuah karya fiksi yaitu karya dalam bentuk kisah atau cerita yang melukiskan tokoh-tokoh dan peristiwa –peristiwa rekaan. novel memiliki cerita lebih panjang daripada cerpen, karena novel mengemukakan sesuatu secara bebas,lebih banyak,lebih rinci dan lebih detail. Masalah yang ditampilkan lebih kompleks, artinya masalah-masalah yang ditampilkan adalah masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Teori yang digunakan dalam menganalisis struktur novel Asmarani karya Suparto Brata dengan menggunakan teori fiksi dari (Stanton, 2012:20) analisis strukturalnya yaitu fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, alur, latar dan tema. Menurut Nurgiyantoro (2013:178), konflik merupakan masalah yang dialami tokoh-tokoh dalam cerita, sehingga menyebabkan adanya pertarungan antara dua kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi serta aksi balasan. Konflik sebagai bentuk kejadian, dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu konflik eksternal dan konflik internal. Konflik eksternal dibedakan menjadi dua kategori yaitu konflik fisik dan konflik sosial. (Nyoman, 1997:8) mengutarakan bahwa kaitanya dengan unsur unsur kejiwaan tokoh- tokoh yang fiksional yang terdapat dalam sebuah karya sastra. Secara kategori, sastra berbeda dengan psikologi karena sastra berhubungan dengan seni (art), sedangkan psikologi merujuk pada perilaku manusia dan proses mental. Namun, keduanya memiliki titik temu yang sama yakni berangkat dari manusia dan kehidupan sebagai sumber kajian. Pendekatan psikologi digunakan karena konflik batin dalam diri tokoh utama sangat berhubungan dengan tingkah laku dan kehidupan psikis seorang tokoh utama, dapat dilihat dari kecemasan dan kesedihan. Simpulan hasil penelitian ini adalah (1) Dalam novel “Bertemu Matahari” karya Baskara T Wardayamemiliki tema, alur dan tokoh yang jelas melalui cerita novel tersebut. (2) tokoh dalamnovel “Bertemu Matahari” karya Baskara T Wardaya memiliki konflik batin ditinjau dari aspek psikologitokoh utamaBaskara mempunyai penyakit HNP yang dialami yang menyebabkan tak berdaya melakukan hal apapun. Tindakan operasi yang membuatnya akan menimbulkan reaksi batin tersendiri, apalagi operasi yang segera dijalani termasuk operasi besar dan sangat besar pula resikonya. Baskara T.Wardaya sedikit demi sedikit kesembuhannya semakin membaik dan bisa melakukan aktifitasnya seperti semula walaupun sebelumnya tidak bisa melakukannya sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Hanyalah rasa syukur yang terus terucap dari Baskara T.Wardaya. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan. (1) Tujuan pokok meneliti novel “Bertemu Matahari” karya Baskara T Wardaya adalah untuk mengetahui aspek struktural yang meliputi tema, tokoh dan alur. Selain itu, dengan melakukan penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang aspek psikologi melalui tokoh dalam novel “Bertemu Matahari” karya Baskara T Wardaya. (2) hasil penelitian tinjauan konflik batin dari aspek psikologi dalam novel “Bertemu Matahari” karya Baskara T Wardaya, menjadi bahan renungan yang cukup mendidik di Tingkat Perguruan Tinggi, khusunya jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembelajaran tersebut dapat melalui pengajaran apresiasi prosa. Oleh karena itu, novel ini dapat dijadikan salah satu sumber apresiasi dalam menganalisis karya sastra.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-20

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI