Nilai Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Sunan Bonang Tuban dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra


Author (Penulis)

DARIS SALAMATUL FADLIELAH
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.07.0010

Abstract

ABSTRAK Daris Salamatul Fadlielah : Nilai Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat Sunan Bonang Tuban dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra, Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UN PGRI Kediri, 2017. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan wawancara pengalaman penelitian bahwa nilai kearifan lokal yang terdapat dalam cerita rakyat Sunan Bonang Tuban dapat menjadi sumber belajar mengajar dan dapat menjadi salah satu karya sastra yang dilestarikan oleh para pembaca dan peserta didik. Nilai inti dalam cerita rakyat tersebut adalah nilai kearifan lokal religius yang berarti nilai-nilai yang mencakup hubungan manusia dengan diri sendiri, manusia, dan Tuhan, dan nilai kearifan kesenian berarti karya sastra yang dikembangan dan dilestarikan secara turun temurun. Serta relevansi atau hubungan antara nilai kearifan lokal dengan pembelajaran sastra berkaitan dan saling menguntungkan. Penelitian ini tidak difokuskan pada nilai kearifan lokal religius dan nilai kearifan lokal kesenian serta relevansi dengan pembelajaran sastra. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah nilai kearifan lokal religius yang terdapat dalam cerita rakyat Sunan Bonang Tuban? (2) Bagaimanakah struktur cerita berupa tema, Latar atau setting, dan amanat yang terdapat dalam cerita rakyat Sunan Bonang Tuban? (3) Bagaimanakah relevansi kearifan lokal cerita rakyat Sunan Bonang Tuban dengan pembelajaran sastra di sekolah? Penelitian ini diterapkan dua pendekatan yang didasarkan pada metodologi, yaitu pendekatan kualitatif. Salah satu ciri pendekatan kualitatif adalah bersifat deskriptif atau bisa disebut dengan cara mendeskripsikan, sehingga data yang terkumpul berupa kata-kata, dan bukan angka. Pada bagian pembahasan penelitian ini dipaparkan (a) deskripsi setting/lokasi penelitian, (b) deskripsi nilai kearifan lokal religius yang terdapat dalam cerita rakyat Sunan Bonang Tuban, (c) deskripsi struktur cerita berupa tema, latar atau setting, dan amanat yang terdapat dalam cerita rakyat Sunan Bonang Tuban, dan (d) deskripsi relevansi kearifan lokal cerita rakyat Sunan Bonang Tuban dengan pembelajaran sastra di sekolah. Cerita rakyat Sunan Bonang Tuban memiliki relevansi dengan pembelajaran sastra dengan adanya nilai kearifan lokal religius sebagai teladan bagi para pelajar. Dan juga sebagai inspirasi dan menumbuhkan semangat untuk berkarya bagi para pelajar.Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan: (1) karya sastra berupa cerita rakyat lokal dapat dilestarikan dengan menjadi bahan pembelajaran sastra di sekolah, (2) Bagi pembelajar sastra agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang keragaman karya sastra lokal, supaya karya sastra di Indonesia tetap lestari dan menjadi identitas budaya Indonesia, (3) Bagi sekolah dan guru, supaya meningkatkan kualitas dalam memilih bahan mengajar sastra Indonesia dan menaggali lebih banyak lagi ragam budaya dan melestarikannya serta menanamkan kecintaan produkbudaya sendiri kepada pesertadidik. KATA KUNCI: kearifan lokal, nilai religius, nilai kesenian, cerita rakyat, Sunan BonangTuban

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-14

JOURNAL

Simki-Pedagogia

ISSN

2599-073X

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI