ETNOBOTANI TANAMAN KULTURAL PEKARANGAN BAGI MASYARAKAT MUNJUNGAN TRENGGALEK SEBAGAI UPAYA KONSERVASI
Author (Penulis)
ROFIK MASRURI
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Author Identity (NPM)
12.1.01.06.0072
Abstract
Abstrak
Etnobotani merupakan kaitan antara manusia dan tumbuhan, yang menggambarkan dan menjelaskan kaitan antara budaya dan kegunaan tumbuhan, bagaimana tumbuhan digunakan, dirawat dan dinilai memberikan manfaat untuk manusia.Kecamatan Munjungan merupakan Kecamatan terpencil yang mempunyai keanekaragaman jenis tanaman dengan letak geografis pegunungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, manfaat dan filosofi tanaman kultural di Kecamatan MunjunganTrenggalek.Peneliitian dilakukan di lima Desa di Kecamatan Munjungan dengan menggunakan metode survey dengan teknik pengambilan sampel menggunakanpurposivesampling dengan cara masing masing desa diambil 20 orang sebagai informan. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif, kualitatif dan kuantitatif. Jenis-jenis tanaman kultural pekarangan di Kecamatan Munjungan adalah kelapa (Cocosnucifera L), mangga (Mangiferaindica), pisang (Musa paradisiaca L), kenanga (Canangaodorata Lam), jati (Tectonagrandis), blimbinglinggir (Averrhoacarambola L.), sirih (Piper betle L), pandan wangi (PandanusamaryfoliusRoxb), dlingo (Acoruscalamus L), jeruk nipis (Citrus sp.), pakel (Mangiferafoetida L.) dan aren (Arengapinata( Wurmb) Merr). Filosofi tanaman kultural adalah agar manusia sesalu baik terhadap makhluk hidup, mencari rejeki yang halal, menjadi manusia yang cinta pada Tuhan dan dunia seisinya.Manfaat tanaman kultural sebagai sumber daya alam yang dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kata kunci: etnobotani, tanaman kultural, Munjungan.