PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI Azolla pinnata TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea (L.) Merr.)


Author (Penulis)

HAPPY DANIARTI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.06.0019

Abstract

Pemanfaatan tanaman paku air Azolla pinnata dengan kandungan unsur hara nitrogen yang tinggi, dapat diaplikasikan pada media tanam sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea (L.) Merr.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dan waktu aplikasi A. pinnata terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kacang tanah, serta untuk mengetahui dosis dan waktu aplikasi yang paling efektif. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, dengan 2 faktor perlakuan. Faktor 1, dosis A. pinnata (terdiri dari 4 level: D0 = 0% mmt, D1 = 1% mmt, D2 = 1,5% mmt, D3 = 2% mmt). Faktor 2, waktu aplikasi (terdiri dari 3 level: W1 = 14 hbt, W2 = 7 hbt, W3 = 0 hwt, W4 = 7 hst). Penelitian diulang sebanyak 3 kali di Desa Jabon Utara, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri selama 4 bulan. Parameter pengamatan berupa tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, bobot segar brangkasan, jumlah polong, bobot segar polong, dan bobot segar biji. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis of variance (ANOVA) menggunakan program STATS 6.2., yang dilanjut dengan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara perlakuan dosis dan waktu aplikasi A. pinnata berpengaruh terhadap jumlah daun dan umur berbunga. Selanjutnya untuk tinggi tanaman, bobot segar brangkasan, bobot segar polong, dan bobot segar biji dipengaruhi oleh masing-masing perlakuan dosis dan waktu aplikasi. Sedangkan untuk jumlah polong tidak dipengaruhi oleh kedua interaksi maupun oleh masing-masing perlakuan. Pemberian A. pinnata dengan konsentrasi 1,5% mmt pada 14 hbt, dan konsentrasi 2% mmt pada 7 hbt menghasilkan jumlah daun paling banyak. Umur berbunga paling cepat dengan pemberian konsentrasi 1,5% mmt pada 14 hbt. Tinggi tanaman paling tinggi dengan pemberian konsentrasi 1,5% dan 1% mmt, sedangkan pengaplikasiannya pada 14 hbt dan 0 hwt. Bobot segar brangkasan paling berat dengan pemberian konsentrasi 1,5% mmt, sedangkan pengaplikasiannya pada 14 dan 7 hbt. Bobot segar polong paling berat dengan pemberian konsentrasi 1,5%, 2%, dan 1% mmt, serta pengaplikasian pada 14 dan 7 hbt. Bobot segar biji paling berat dengan pemberian konsentrasi 1,5% dan 1% mmt, sedangkan pengaplikasian pada 14, 7 hbt, dan 0 hwt.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-13

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI