PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI Azolla pinnata TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril).


Author (Penulis)

ENDHAH RATMAWATI
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Author Identity (NPM)

12.1.01.06.0014

Abstract

Kedelai merupakan komoditas pangan utama ketiga setelah padi dan jagung. Kebutuhan setiap tahun selalu meningkat akan tetapi, hasil produksi tergolong rendah. Upaya peningkatan produksi dengan memberikan pupuk nitrogen organik yang bersumber dari Azolla pinnata. A. pinnata kering memiliki nilai C/N ratio rendah (10,4), sehingga mudah dan cepat termineralisasi haranya. Ketika proses mineralisasi berjalan lancar maka pemenuhan unsur hara tanaman akan tercukupi, sehingga memacu pertumbuhan dan produktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dan waktu aplikasi Azolla pinnata terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Oktober 2016 di Desa Jabon Utara-Banyakan-Kediri dan Laboratorium Botani UN PGRI Kediri. Penelitian dilakukan secara eksperimen dengan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yaitu terdiri dari dua faktor dengan tiga ulangan. Faktor 1 dosis Azolla pinnata (terdiri dari 4 level: D0=0% mmt, D1=1% mmt, D2=1,5% mmt, D3=2% mmt). Faktor 2 waktu aplikasi (terdiri dari 4 level: W1=14 hbt, W2=7 hbt, W3=0hwt, W4=7 hst). Parameter pengamatan berupa tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah total buah, bobot segar total buah, jumlah total biji, bobot segar total biji. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis variansi, yang dilanjutkan uji BNT pada taraf 5% dengan program STATS 6.2. Hasil penelitian menunjukkan interaksi dosis 2% mmt dengan waktu aplikasi 14 hbt dan 7hst serta dosis 1% mmt dengan waktu aplikasi 14 hbt membuat tinggi tanaman paling tinggi. Interaksi dosis 2% mmt dengan waktu aplikasi 14 hbt serta dosis 1,5% mmt dengan waktu aplikasi 7hst membuat jumlah daun tanaman paling banyak. Masing-masing perlakuan dosis 2% mmt dan waktu aplikasi 14 hbt dan 7hbt menghasilkan jumlah total buah, bobot segar total buah, jumlah total biji paling tinggi. Interaksi dosis 2% mmt dengan waktu aplikasi 14 hbt serta 7 hst, dosis 1,5% mmt dengan waktu aplikasi 14 hbt serta 7 hst, maupun dosis 1% mmt dengan waktu aplikasi 14 hbt menghasilkan bobot segar total biji paling berat.

Keyword

a

Reference


PUBLISHED

2017-02-10

JOURNAL

Simki-Techsain

ISSN

2599-3011

ISSUE


Download PDF

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UN PGRI Kediri.

Jl. KH. Ahmad Dahlan 76 Mojoroto Kota Kediri

Designed by BootstrapMade
LPPM Server - Powered by BSI